Wapres Minta Peringatan Otda dengan Semangat Introspeksi Demi Perbaikan

Senin 26 Apr 2021, 21:57 WIB
Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin saat sambutan secara virtual. (foto: ist)

Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin saat sambutan secara virtual. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta peringatan Otonomi Daerah (Otda) ke-25 ini dengan semangat introspeksi dan demi perbaikan ke depan.

Itu disampaikan Wapres KH Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada acara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXV yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta, Senin (2674/2021).

Hadir dalam acara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dan para kepala daerah yang hadir secara virtual.

"Saya juga minta seluruh jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai ujung tombak pemerintahan agar selalu menjadi contoh dan pelopor, baik dalam berinovasi untuk meningkatkan kualitas layanan publik, maupun dalam menegakkan protokol kesehatan serta menyukseskan program vaksinasi di seluruh Indonesia, " terang Wapres.

Wapres juga menyebutkan berbagai indikator nasional maupun internasional yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah.

Pertama, Laporan Indeks Demokrasi Dunia yang dirilis oleh The Economist Intelligence Unit (EIU) dengan lima indikator yaitu proses pemilu dan pluralisme, fungsi dan kinerja pemerintah, partisipasi politik, budaya politik, serta kebebasan sipil.

"Pada tahun 2019 dan 2020 Indonesia menduduki peringkat ke-64 dunia dengan skor 6,3. Posisi Indonesia di lingkungan Asia Tenggara berada di peringkat empat, di bawah Malaysia, Timor Leste, dan Filipina," terang Wapres.

Kedua, laporan Human Development Index (HDI) yang dirilis oleh program pembangunan PBB (UNDP) dengan tiga indikator yaitu harapan hidup, pendidikan, dan perekonomian. Indonesia pada tahun 2020 berada pada peringkat 107 dengan skor 71,8 atau tumbuh sekitar 0,03% dibandingkan capaian tahun 2019. Posisi Indonesia masih di bawah Malaysia dan Thailand.

"Ketiga, Indeks Persepsi Korupsi yang dirilis oleh Transparency International. Tahun 2020 Indonesia berada pada peringkat 102 dengan skor 37, turun dari capaian tahun 2019 yang berada pada peringkat 85 dengan skor 40," terang Ma'ruf Amin.

Dia mengatakan posisi Indonesia berada di bawah Singapura (peringkat 3 dengan skor 85), Brunei (peringkat 35 dengan skor 60) dan Malaysia (peringkat 57 dengan skor 51).

Keempat, Ease of Doing Business yang dirilis oleh World Bank, dengan empat belas indikator. Tahun 2020 Indonesia termasuk dalam klasifikasi Easy (mudah berusaha), namun masih di bawah Malaysia, Singapura dan Thailand dengan klasifikasi very easy.

Berita Terkait

News Update