Jumlah Keberangkatan Bus di Terminal Tanjung Priok Turun 30 persen, Pengetatan Pemudik Dinilai Sukses

Senin 26 Apr 2021, 10:25 WIB
Kepala Terminal Bus Tanjung Priok Muzofar Surya Alam. (yono)

Kepala Terminal Bus Tanjung Priok Muzofar Surya Alam. (yono)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Jumlah keberangkatan di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara mengalami penurunan drastis, sejak diberlakukannya larangan mudik Lebaran oleh pemerintah.

Kepala Terminal Bus Tanjung Priok Muzofar Surya Alam mengatakan, jumlah penumpang yang hendak bepergian ke lua kota mengalami penurunan sebesar 30 persen dibanding hari-hari biasanya.

"Sampai dengan hari ini (penurunan penumpang) bisa saya pastikan 30 persen," ucap Jofar panggilan akrabnya, Senin (26/4/2021).

Selain jumlah penumpang, jumlah armada yang berangkat dari Terminal Bus Tanjung Priok juga tidak sampai dari setengahnya bila dibandingkan hari-hari sebelumnya.

"Jumlah armada yang diberangkatkan terhitung hari ini ada 41 armada yang diberangkatkan, hari-hari biasa 90-95," kata Jofar.

Penurunan ini, juga dikarenakan pengetatan yang dilakukan dengan mewajibkan calon penumpang dan awak bus menjalani tes GeNose sebelum meninggalkan terminal.

Jofar mengungkapkan, bahwa tes GeNose mulai dimanfaatkan di Terminal Bus Tanjung Priok sejak 1 April 2021.

Hasilnya selama hampir satu bulan, puluhan penumpang dan awak bus tercatat mengikuti tes GeNose untuk mendeteksi apakah terpapar Covid-19 atau tidak.

"Terhitung sejak diberlakukan di Terminal Tanjung Priok pada 1 April 2021, sudah ada 70 orang yang ikut tes GeNose hingga kemarin,” ujarnya.

"Artinya pengetatan ini kemungkinan besar sukses ya," cetusnya.

Sedangkan, pengurus PO Primajasa di Terminal Bus Tanjung Priok, Ezra Favian mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengurangan armada untuk menyesuaikan kebutuhan penumpang.

Untuk mematuhi aturan pemerintah, selama pandemi pihaknya telah menerapkan maksimal 50 persen dari kapasitas bus.

"Penurunan penumpang pasti ada cuma karena kita dari awal memberlakukan 50 persen, jadi perhitungannya menurun sedikit," jelas Ezra.

Ezra sendiri tidak menjelaskan jumlah penurunan penumpang yang dialami Primajasa.

Ia pun hanya bisa pasrah dengan kebijakan pengetatan dan larangan mudik dari pemerintah tersebut.

Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan adendum SE Satgas Covid-19 Nomor 13 tahun 2021 tentang pengetatan persyaratan Pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN).

Pengetatan mobilitas dilakukan pada periode menjelang larangan mudik yakni 22 April 2021 – 5 Mei 2021 dan pascalarangan mudik yang berlaku pada 18 Mei 2021 - 24 Mei 2021. (yono)

Berita Terkait
News Update