JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Beberapa hari terkahir kapal selam KRI Nanggala-402 menjadi topik perbincangan hangat usai dinyatakan tenggelam di perairan Bali utara, Sabtu (24/4/2021).
Kapal Selam KRI Nanggala-402 merupakan produk Jerman Barat yang dibuat oleh pabrikan Howaldtswerke, Kiel, Jerman tahun 1981 tipe U-209/1300.
KRI Nanggala-402 memiliki bobot sebesar 1.395 ton, dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter dan mampu melaju lebih kurang 25 knot, dengan mengandalkan mesin diesel elektrik.
Namun bukan hanya kapal selam KRI Nanggala-402 saja, ternyata ada 4 kapal selam jenis lain yang dimiliki oleh Indonesia.
Apa saja kapal selam tersebut? Berikut tim PosKota buatkan ulasannya.
KRI Cakra 401

KRI Cakra-401 (ist)
KRI Cakra (401) merupakan kapal pertama dalam jenis kapal selam kelas Cakra. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Cakra dalam jajaran TNI AL. Kapal pertama merupakan KRI Tjakra (ejaan lama) salah satu dari 12 kapal selam kelas Tjakra buatan Russia (Kapal Selam Kelas Whiskey) yang di scrap tahun 70-an.
KRI Cakra dibuat oleh Howaldtswerke, Kiel, Jerman pada 1981. Merupakan Kapal selam tipe 209/1300 yang banyak digunakan oleh Angkatan Laut sedunia. Mempunyai motto Tabah Sampai Akhir.
KRI Cakra termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Kapal lain dalam kelas Cakra adalah KRI Nanggala-402. Kedua kapal selam tersebut dibuat di Jerman Barat, dipesan pada tahun 1977 dan pada tahun 1981, mulai bertugas bersama dengan KRI Nanggala (402).
KRI Nagapasa 403

KRI Nagapasa-403 (ist)
KRI Nagapasa (403) merupakan kapal pertama dalam jenis kapal selam kelas Nagapasa dan merupakan versi pengembangan dari kapal selam kelas Chang Bogo dari Korea Selatan serta kapal selam Tipe 209 dari Jerman. Kapal ini merupakan kapal pertama dari ketiga yang dipesan TNI Angkatan Laut.
Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Okpo, Geoje, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan. Selain menjadi kapal selam Type 209/1400 pertama untuk Angkatan Laut Indonesia, Nagapasa juga merupakan kapal selam yang di ekspor pertama oleh Korea Selatan.
Dibangun di bawah kontrak senilai US$ 1,1 miliar yang ditandatangani antara DSME an Kementerian Pertahanan Republik Indonesia pada tahun 2011. Dua kapal selam akan pertama dibangun di Korea Selatan sementara kapal terakhir akan dibangun oleh perusahaan pembuat kapal PT PAL di Indonesia, di bawah program alih teknologi.
KRI Nagapasa memiliki berat selam 1.400 ton. Memilki panjang 61.3 meter dan lebar 7.6 meter dengan kecepatan ±21 knot (10 knot di bawah air) Diawaki oleh 41 pelaut. Kapal selam DSME209 produksi DSME ini merupakan kapal selam dengan Latest Combat System, Enhanced Operating System, Non-hull Penetrating Mast and Comfortable Accomodation, serta dilengkapi dengan peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan peluru kendali anti kapal permukaan yang merupakan modernisasi armada kapal selam TNI Angkatan Laut.
KRI Ardadedali 404

KRI Ardadaeli-404 (ist)
KRI Ardadedali (404) adalah sebuah kapal selam milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Kapal selam ini merupakan bagian dari kelas Chang Bogo yang ditingkatkan, identik dengan U-209.
Kapal ini tiba di Dermaga Kapal Selam Koarmada II Ujung, Surabaya, Jawa Timur pada 17 Mei 2018. Kapal selam tempur ini merupakan hasil produksi dari galangan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co.Ltd, (DSME) Korea Selatan.
Selain itu, kapal ini memiliki panjang 61,3 meter (201 ft), diameter 6,2 meter (20 ft), dengan sarat air lambung kapal (draft) 5,7 meter (19 ft) yang mampu menampung 40 awak kapal.
Kapal selam ini memiliki kecepatan mencapai 12 knot (22 km/h) di permukaan dan 21 knot (39 km/h) ketika menyelam. Untuk menunjang fungsi operasionalnya, kapal selam ini dirancang mampu berlayar lebih dari 50 hari. Bobot kapal selam ini saat berada di permukaan adalah 1.280 ton dan mencapai 1.400 ton saat menyelam.
Kapal selam ini memiliki jarak jelajah yang mampu mencapai 18,520 kilometer (10,000 nmi) karena memiliki dukungan empat mesin diesel MTU 12V493.
KRI Alugoro 405

KRI Alugoro-405 (ist)
KRI Alugoro 405 diserahterimakan dari DSME kepada Kemenhan dan diserahkan ke Mabes TNI, kemudian Mabes TNI AL. Kapal selam ini masuk dalam jajaran alutsista Koarmada II. Serah terima dilaksanakan langsung oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto pada Rabu (17/3/2021) lalu.
KRI Alugoro (405) memiliki panjang 61,3 meter (201 ft) dengan kecepatan mencapai 11 knot (20 km/h) ketika berada di bawah air. Kapal selam ini mampu menampung 40 awak kapal dan memiliki kemampuan jelajah hingga 50 hari, serta dirancang dengan umur hidup mencapai 30 tahun.
Bobot kapal selam saat muncul di permukaan adalah 1.460 ton, dan mencapai 1.596 ton ketika menyelam di bawah permukaan air. (cr03)