Penularan Covid-19 Cenderung Menurun, Per Hari Minggu Bertambah 4.402 Orang

Minggu 25 Apr 2021, 18:21 WIB
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (foto: istimewa)

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (foto: istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penularan Covid-19 di tengah masyarakat terus menurun, itu terlihat dari penambahan kasus positif per hari Minggu (25/4/2021) sebanyak 4.402 orang, sehingga angka kumulatif menjadi 1.641.194 orang.

Demikian pengumuman pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 tentang perkembangan kasus Covid-19.

Sedangkan mereka yang sembuh dari Covid-19 per hari Minggu (25/4/2021) bertambah sebanyak 3.804 orang, sehingga secara nasional menjadi 1.496.126 orang.

Mereka yang meninggal dunia akibat Covid-19 per hari Minggu (25/4/2021) bertambah sebanyak 94 orang,  sehingga secara nasional mereka yang wafat sudah mencapai 44.594 orang.

Satgas juga mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun air mengalir) untuk mencegah penularan Covid-19.

Per hari Minggu (25/4/2021) ada lima provinsi yang mengalami penambahan tertinggi dalam penambahan kasus positif Covid-19 yakni, DKI Jakarta tertinggi dengan penambahan 896 orang.

Kedua Jawa Barat dengan penambahan 683 orang, Riau bertambah 404 orang, Bangka Belitung dengan penambahan sebanyak 263 orang dan Jawa Tengah dengan penambahan sebanyak 247 orang.

INGATKAN TIDAK MUDIK

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito kembali mengingatkan masyarakat agar tidak mudik untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

"Pemerintah selalu mengutamakan prinsip salus populi suprema lex esto atau mengutamakan keselamatan rakyat di tengah pandemi Covid-19," terang Wiku dalam keterangannya dari Graha BNPB Jakarta, kemarin.

"Meskipun tradisi mudik lebaran menjadi cara warga perantauan melepas rindu dengan orang tua dan keluarga di kampung halaman setelah setahun penuh mencari rejeki di kota-kota besar," terang Wiku.

Sebab itu, Wiku menyarankan mudik sebaiknya ditunda sementara.

Karena dapat membahayakan keluarga yang masuk kelompok lansia (lanjut usia).

Diketahui tradisi ini umumnya dipenuhi interaksi fisik, seperti berjabat tangan yang berpotensi menjadi titik awal penularan Covid-19.

"Penting untuk diingat, lansia merupakan populasi yang mendominasi kematian akibat Covid-19 dengan persentase 48,3 persen. Oleh karena itu pemerintah meminta masyarakat untuk mengurungkan niatnya menjalankan kegiatan mudik, untuk melindungi diri kita dan keluarga di kampung halaman," Wiku. (johara)

News Update