JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pameran Artefak Baginda Nabi Muhammad SAW digelar di Hall Convention Jakarta Islamic Centre (JIC), Koja, Jakarta Utara. Pameran itu berlangsung dari 23 April hingga 3 Mei 2021
Pameran tersebut menyajikan sekitar 35 benda peninggalan Nabi Muhammad SAW serta para sahabatnya. Artefak itu berhasil dikumpulkan oleh seorang arkeolog asal Malaysia, Prof Dr H. Abdul Manan Embong dari berbagai negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi (kota Mekkah dan Madinah), Yaman, Suriah, Mesir, Turki dan lainnya.
Kemudian artefak itu disimpan di Galeri Warisan M.A.R Malaysia yang dikelola pula oleh Prof Abdul Manan Embong. Oleh karena mumpung artefak itu ada di Indonesia tepatnya di Jakarta Islamic Centre, Koja, Jakarta Utara. Yuk intip beberapa benda artefak Rasulullah SAW yang dipamerkan dalam acara tersebut.
1. Busur Panah Baginda Rasulullah SAW
Busur panah ini adalah busur komando yang difungsikan untuk menandakan mulainya pertempuran di medan perang. Busur ini juga sebagai pemancing semangat pasukan Islam dalam medan pertempuran.Busur panah ini panjangnya 160 cm dengan berat 920 gram. Terbuat dari kayu Al-Ayusiah dan anak panahnya terbuat dari kayu Walnut.
2. Tongkat Baginda Rasulullah SAW
Tongkat yang Rasulullah SAW sangat sukai adalah tongkat bernama Al-Saaja yaitu tongkat dari peninggalan Nabi Ibrahim AS. Tongkat Rasulullah SAW ada yang terbuat dari kayu Al-Ayusiah dan kayu Luz Putih. Tongkat ini berada di bawah perawatan ahli waris sahabat baginda Rasulullah SAW.
3. Alas Kaki Baginda Rasulullah SAW
Alas kaki Rasulullah SAW ini merupakan hadiah dari Raja Syiriah pada zaman itu. Alas kaki itu terbuat dari kulit unta. Di riwayatkan dalam hadis Rasulullah SAW bahwa Qatadah bertanya kepada Anas bin Malik tentang bagaimana bentuk sandal Rasulullah SAW, Anas menjawab. "Bahwa sandal Rasulullah SAW menggunakan duah qibal (pelana) yang batas depan sandalnya merupakan tali yang diletakkan antara dua jari kaki."
4. Kain Penutup Makam Baginda Rasulullah SAW
Kiswah penutup makam Rasulullah SAW diganti setiap 75 sampai 100 tahun sekali. Pertama kali dipasang pada tahun 1800-an. Di sekitar kisah ini terdapat kaligrafi potongan surat Al-Fath ayat 29 dan surat As-Saba ayat 28. Kiswah ini dibuat dengan keterampilan tangan dan memakan waktu dua tahun.