ADVERTISEMENT

Demi Dapatkan Ratusan Juta, Zimbabwe Halalkan Perburuan Spesies Gajah yang Terancam Punah

Sabtu, 24 April 2021 15:10 WIB

Share
Perburuan Gajah di Zimbabwe (Foto: Conservation Action Trust)
Perburuan Gajah di Zimbabwe (Foto: Conservation Action Trust)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pembunuhan massal dua spesies gajah Afrika yang terancam punah akan segera terjadi di hutan Zimbabwe.

Taman satwa di Zimbabwe rencananya memperbolehkan pemburu menembak mati 500 gajah dan akan menjualnya dengan harga 10 ribu USD atau sekitar Rp145 juta per satu ekor gajah.

Keputusan yang menyedihkan itu telah diambil meskipun gajah hutan di Afrika dinyatakan hampir punah beberapa minggu yang lalu.

Zimbabwe mengambil langkah drastis ini karena pandemic COVID-19 telah menghantam ekonomi negara dengan keras dan seluruh pariwisata yang menghasilkan sebagian besar pendapatan nasional telah bangkrut.

Melansir dari laman WION News, Jumat (23/4/2021), otoritas pengelolaan taman dan satwa liar negara itu telah mengatakan dalam pembelaannya, 'kami makan apa yang kami bunuh. Kami sangat membutuhkan uang dan kami tidak didukung oleh pemerintah pusat.

Ini adalah kenyataan yang berulang kali terjadi di seluruh Afrika. Dengan demikian, Zimbabwe bukan satu-satunya negara yang menghalalkan tindakan tersebut.

Gajah adalah mamalia paling berempati di Bumi karena mereka menjaga keseimbangan ekosistem yang rapuh, tetapi selama beberapa dekade gajah telah menjadi spesies yang paling banyak diburu di dunia.

Pada Desember 2020, Namibia menjual 170 gajah bernilai tinggi dijual dan mereka berdalih bahwa penjualan tersebut harus dilakukan karena telah terjadi ledakan jumlah populasi gajah.

Mereka mengklaim bahwa uang dari perburuan ini juga digunakan untuk mendanai upaya konservasi, tetapi para aktivis mengatakan praktik tersebut dimotivasi oleh keserakahan dan uang tidak pernah diperhitungkan. (Cr03)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT