PO Bus Terpaksa Jual Armada Demi Usaha Tetap Jalan di Tengah Sepi Penumpang Akibat Pandemi

Jumat 23 Apr 2021, 19:22 WIB
Suasana di terminal Kampung Rambutan pasca pengetatan larangan mudik. (ifand)

Suasana di terminal Kampung Rambutan pasca pengetatan larangan mudik. (ifand)

CIRACAS, POSKOTA.CO.ID - Penurunan jumlah keberangkatan penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, yang terjadi sejak awal pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda segera berakhir.

Akibat hal itupun beberapa perusahaan otobus (PO) terpaksa menjual armada mereka agar bisa tetap menjalankan usaha.

Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Jony mengatakan, selama Pandemi Covid-19 memang terjadi penurunan penumpang yang sangat luar biasa. Dimana sebelumnya dalam satu hari ada 2000-3000 penumpang yang berangkat kini angka itu teris menurun.

"Dan dengan adanya pengetatan ini, pastinya jumlah penumpang akan kembali menurun," katanya, Jumat (23/4/2021).

Joni mengatakan, ketika Pandemi virus Corona tahun lalu, angka penumpang pun hanya mencapai 800 orang perharinya. Dan di tahun ini angka itu kembali turun bahkan mencapai setengahnya, yakni 400 orang perhari.

"Semenjak bulan Ramadan ada penurunan sekitar 8-9 persen. Keberangkatan penumpang sekarang per harinya itu sekitar 400-500 penumpang," ujarnya.

Akibat penurunan jumlah penumpang itu, sambung Joni, membuat para pengusaha PO di Terminal Kampung Rambutan kelabakan mempertahankan usahanya.

Mau tidak mau mereka pun terpaksa menjual armada miliknya agar bisa terus bertahan ditengah Pandemi Covid-19.

"Ada beberapa PO bus yang sebelum pandemi Covid-19 baru membeli armada baru, tapi sekarang dijual untuk menutupi biaya operasional karena adanya penurunan keberangkatan penumpang," ungkapnya.

Selain karena adanya larangan mudik pada tahun 2020 lalu, semenjak pandemi Covid-19 melanda pemerintah membatasi jumlah penumpang dalam satu bus, maksimal 50 persen dari kapasitas kursi.

Akibat hal itu membuat para PO menaikkan harga tiket guna menutupi biaya operasional.

Berita Terkait
News Update