ADVERTISEMENT

Larangan Mudik 

Jumat, 23 April 2021 06:00 WIB

Share
Suasana di terminal bus Kampung Rambutan. (ifand)
Suasana di terminal bus Kampung Rambutan. (ifand)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MASA berlaku aturan pelarangan jelang mudik lebaran telah diperpanjang, dari yang asalnya 10 hari menjadi 1 bulan mulai 22 April hingga 24 Mei 2021.  

Tentu saja berita yang ditetapkan melalui Addendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 yang diteken oleh Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo, pada 21 April 2021 tersebut mengejutkan banyak pihak. 

Bagi masyarakat yang siap-siap mudik sebelum 6 mei, batas yang semula diberlakukan pemerintah, tentu saja kaget mendengar berita ini. Rencana untuk kumpul keluarga langsung amburadul. Meski masih diperbolehkan, tetapi persyaratan harus mengantongi surat bebas covid, setidaknya menghambat rencana mereka. 

Sementara itu, bagi pengusaha bus, travel, berita ini membuat mereka para pengusaha menjadi “lesu darah” lantaran diprediksi jumlah penumpangnya bakal turun drastis. Yang lebih terpukul dari berita ini adalah para sopir.

Menyedihkan. Momentum mengeruk untung tahunan bagi pengusaha bus, travel dan para sopir hilang begitu saja. Harapan mendapat rejeki sebelum tanggal 6 Mei 2021 pun sirna.

Di satu pihak, aturan pemerintah ini sangat tidak berpihak terhadap pengusaha transportasi dan para pengemudinya. Di pihak lain, larangan atau pembatasan secara ketat yang diberlakukan pemerintah ini sejatinya untuk memutus rantai covid-19.

Oleh karena alasan itu, masyarakat yang merasa terhambat oleh aturan ini hendaknya bisa memaklumi lantaran pandemi masih belum tuntas. Jika keran mudik dibuka, maka, dikhawatirkan jumlah orang yang terkena covid-19 akan bertambah berkali-kali lipat lagi. Jika ini terjadi, bukan hanya penderitaan masyarakat Indonesia terulang, kondisi negeri juga akan lumpuh.

Kita harus dukung apa yang diberlakukan pemerintah agar kasus positif Covid-19 di India tidak terjadi di negeri ini. Seperti dilansir dari AFP, situasi badai gelombang kedua pandemi Covid-19 di India membuat banyak rumah sakit di New Delhi mengeluarkan peringatan pasrah. Bahwa, bakal banyak pasien meninggal dunia karena kekurangan pasokan oksigen. (*)

ADVERTISEMENT

Editor: Guruh Nara Persada
Contributor: -
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT