ADVERTISEMENT

Larangan Mudik Dimajukan Pemerintah, Banyak Calon Penumpang di Terminal Kampung Rambutan Batalkan Keberangkatan 

Jumat, 23 April 2021 22:01 WIB

Share
Suasana di Terminal Bus Kampung Rambutan. (foto: Ifand/poskota.co.id)
Suasana di Terminal Bus Kampung Rambutan. (foto: Ifand/poskota.co.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

CIRACAS, POSKOTA.CO.ID - Dimajukannya larangan mudik yang diberlakukan pemerintah sejak Kamis (22/04/2021) kemarin, akhirnya berdampak pada keberangkatan penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

Pasalnya, sebagian besar penumpang yang sudah memesan tiket membatalkan keberangkan perjalanan mereka dan meminta pengembalian uang mereka secara utuh.

Perwakilan perusahaan otobus (PO) bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan, Tatang mengatakan, sejak pemerintah kembali mengeluarkan aturan baru akan larangan mudik, keberangkatan penumpang sudah terasa pada Jumat (23/04/2021).

"Tadi siang sudah ada beberapa penumpang yang sudah pesan tiket tapi membatalkan perjalanannya, jadi minta duitnya lagi. Katanya takut di jalan dicegat petugas enggak sampai kampung," katanya, Jumat (23/4).

Menurut Tatang, para penumpang yang membatalkan keberangkatan terlanjur menganggap bahwa SE nomor 13 tahun 2021 yang mengatur pengetatan larangan mudik mempercepat larangan.

Karena hal iri sebelumnya berlaku psa 6-17 Mei mendatang namun dimajukan pada 22 April kemarin.

"Penumpang yang tadi membatalkan keberangkatan itu tujuan keberangkatan Sumatera semua. Karena perjalanan mereka kan jauh, lebih dari satu hari. Kalau yang rute ke Jawa sih enggak ada membatalkan keberangkatan," ujarnya.

Atas hal itu, Tatang mengaku, pengetatan yang diberlakukan pemerintah membuat harapan para PO meraup untung lebih saat Idul Fitri 1442 Hijriah kandas.

 Pasalnya, hingga kini tak ada lagi masyarakat yang berani pulang ke kampung halamannya akibat pelarangan tersebut.

"Kasarnya tadinya kita berharap masih bisa makan daging pas lebaran nanti karena ada waktu buat orang mudik. Tapi kalau begini ya jangankan makan daging, tahu, tempe saja susah," tuturnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT