ADVERTISEMENT

Curhat Pilu Sopir Bus AKAP di Balik Larangan Mudik: Anak Butuh Baju Baru, Sementara Kami Tidak Boleh Narik

Jumat, 23 April 2021 19:35 WIB

Share
Santana, salah seorang sopir bus AKAP trayek Merak-Bekasi (foto: luthfillah)
Santana, salah seorang sopir bus AKAP trayek Merak-Bekasi (foto: luthfillah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kebijakan larangan mudik Lebaran tahun 2021 yang dikeluarkan oleh pemerintah menjadi pukulan keras bagi para sopir dan kondektur bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Para sopir hanya bisa pasrah dengan kebijakan tersebut, dan bisa dipastikan selama waktu penerapan kebijakan itu, sebagian besar dari mereka tidak akan beroperasi dan tetap di rumah.

Padahal, mudik Lebaran itu biasanya menjadi memontum 'nyenggol' karena banyak penumpang yang akan pulang kampung.

Santana, salah seorang sopir bus AKAP trayek Merak-Bekasi dari PO Hiba mengatakan, dirinya hanya bisa pasrah dengan kebijakan pemerintah itu, meskipun sangat memberatkan bagi seluruh sopir dan kondektur.

"Sangat berat pak, tapi ya mau gimana lagi, orang pemerintahnya sudah menetapkan demikian. Mau gak mau kami harus mengikuti," ujarnya, Jumat (23/4/2021).

Santana mengaku pada tanggal 5 Mei 2021 nanti semua armada dilarang beroperasi, tidak hanya dirinya. Dan akan mulai beroperasi lagi tanggal 17 Mei 2021.

"Ya, paling nanti di rumah saja, gak kemana-mana," ucapnya.

Santana juga tidak bisa menuntut perusahaan untuk memberikan kompensasi kepada para sopir, mengingat memang kondisinya sedang sama-sama susah.

"Kayanya enggak pak. Soalnya mereka juga sama sedang susah," akunya.

Lain halnya apa yang dikatakan Soleh, kondektur Santana. Soleh berharap pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi bisa memperhatikan kondisi sopir dan kondektur dari kebijakan larangan mudik ini.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT