JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Emosi marah biasanya muncul ketika seseorang tidak suka dengan perilaku atau perbuatan orang lain.
Oleh sebab itu ketika marah, seseorang cenderung mengalami ledakan emosi yang bisa diekspresikan dengan bentakan atau justru memilih diam.
Tentu emosi marah ini perlu dikendalikan, sebab marah memang emosi yang rentan membuat hubungan jadi retak.
Untuk itu mengelola emosi marah penting bagi individu agar relasi yang telah terbina tetap terjaga.
Trainer Bidang Psikologi dan Pendidikan, Helyantini Soetopo, S.Psi., M.Pd menerangkan cara pertama untuk mengelola emosi marah yakni mesti memiliki kesadaran tujuan marah itu untuk apa.
“Mengelola emosi marah yang paling baik adalah kita selalu sadar bahwa tujuan kita marah itu apa sih? Marah karena siswa kita malas misalkan kita panggil dia, kita marahin dia, kita marah pada kemalasannya bukan pada anaknya,” ucapnya di webinar yng digelar Erlass, Selasa (20/4/2021).
Kemudian, sasaran kemarahan mesti tepat.
“Misalkan kita marah pada anak kita yang paling bungsu. Kita marah sama dia, tapi karena kita sayang banget sama dia, kita enggak marah sama dia tapi kita alihkan ke kakaknya. Nah itu sasarannya enggak tepat,” jelasnya.
Lalu, lanjut Helyantini menerangkan, marah juga mesti dilakukan di waktu yang tepat. Ketika marah hari ini, marah lah.
“Dengan kata-kata yang tidak mengumbar isi kebun binatang, kita marah sesuai porsinya,” ujarnya.
Terakhir dan yang paling penting saat mengelola emosi marah yakni meminta maaf. Ketika seseorang memarahi orang lain, ada baiknya dia lekas meminta maaf agar pandangan orang tersebut terhadap dirinya yang baru saja marah tetap positif. Dengan begitu hubungannya tetap terjaga, tak bermusuhan.
.jpg)
