ADVERTISEMENT

Wapres Minta Kemenag dan Kemenkes Melobi Saudi Arabia Agar Indonesia Bisa Berangkatkan Umrah Dengan Vaksin Sinovac

Kamis, 22 April 2021 19:03 WIB

Share
Wapres Ma'ruf Amin. (ist)
Wapres Ma'ruf Amin. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin meminta Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)  untuk melakukan lobi Pemerintah Arab Saudi agar Indonesia bisa memberangkatkan jemaah umrah pada bulan Ramadan ini.

Hal tersebut disampaikan Wapres terkait kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang menolak calon jemaah umrah yang menggunakan vaksin Covid-19 Sinovac karena belum terdaftar di Organisasi Kesehatan Dunia, atau WHO.

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menegaskan Wapres minta Kemenag dan Kemenkes untuk melobi Pemerintah Arab Saudi agar Indonesia bisa memberangkatkan umrah.

"Sebab banyak masyarakat Indonesia yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dari Sinovac buatan China," terang Masduki dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (22/04/2021).

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Arab Saudi sudah mulai membuka penyelenggaraan umrah di bulan Ramadan bagi seluruh negara, termasuk Indonesia.

"Pemerintah Arab Saudi memberikan kesempatan kepada jemaah di seluruh dunia dengan jumlah  antara 50 ribu,  bahkan sampai 100 ribu jemaah untuk datang ke Masjdil Haram setiap hari,"  terang Masduki.

Namun masalahnya, kata dia, Indonesia tidak bisa mengirimkan jemaah umrah karena Arab Saudi menolak vaksin Covid-19 Sinovac karena belum dapat sertifikasi dari WHO.
      " Jadi Wapres minta agar Pemerintah Arab Saudi mau menerima vaksin Covid-19 Sinovac, sehingga kita bisa memberangkatkan umrah," kata Masduki.
      Selain itu, lanjut Masduki, Wapres juga mendorong Pemerintah China untuk secepatnya mendaftarkan Vaksin Covid-19 produksi Sinovac ke WHO.


"Sampai sekarang vaksin Covid-19 produksi Sinovac masih dalam proses pendaftaran, dan belum ada sertifikasi dari WHO,"  terang Masduki. (johara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT