Terkait Larangan Mudik, Perusahaan PO Otobus Mendesak Pemerintah Berlaku Adil Menutup Terminal Bayangan dan Travel

Kamis 22 Apr 2021, 19:04 WIB
Ilustrasi mudik. (Fernando Toga) 

Ilustrasi mudik. (Fernando Toga) 

CAKUNG,POSKOTA.CO.ID - Larangan mudik yang diberlakukan pemerintah mulai 22 April mendatang, dinilai para pengurus Perusahaan Otobus (PO) harus dijalankan secara merata.

Mereka pun meminta pemerintah DKI untuk juga menertibkan terminal bayangan hingga pengusaha travel karena pastinya mereka masih beroperasi.

Pengurus PO Sahabat, Martahan Hutagaol mengatakan, pihaknya mau tidak mau pastinya akan tetap mengikuti anjuran pemerintah.

Namun, kebijakan itu dimintanya dijalankan menyeluruh dan tanpa tebang pilih.

"Jangan kami saja yang merupakan perusahaan yang ada di terminal yang harus patuh, pemerintah juga harus melarang semua yang ada," katanya, Kamis (22/4).

Dikatakan Martahan, selama ini mereka yang tertahan di terminal harus patuh dengan semua kebijakan yang di keluarkan.

Sementara terminal bayangan hingga kini masih tetap ada dan terus melayani penumpang tanpa pengawasan ketat.

"Belum lagi pengusaha travel yang masih tetap beroperasi. Kenapa mereka tak ditindak, sedangkan kami yang taat terus dilarang," ujarnya. 

Ditambahkan Martahan, atas kondisi tersebut, ia pun meminta kepada Dinas Perhubungan agar terus memberikan pengawasan ketat.

Tutup dan jaga semua terminal bayangan yang selama ini membuat penumpang enggan masuk ke dalam terminal.

"Petugas juga harus menjaga semua perusahaan travel agar tak beroperasi, jangan hanya menjaga kami yang selama ini mencari rejeki di terminal," ungkapnya.

Berita Terkait

News Update