Larangan Mudik yang Dimajukan, Pengurus Perusahaan Otobus: Pemerintah Matikan Rejeki Kami Dua Tahun Berturut-Turut

Kamis 22 Apr 2021, 18:49 WIB
Karikatur Mudik Dilarang. (kartunis: poskota/ucha

Karikatur Mudik Dilarang. (kartunis: poskota/ucha

CAKUNG, POSKOTA.CO.ID - Larangan mudik yang dimajukan pemerintah dan mulai berlaku pasa 22 April mendatang dinilai akan menyengsarakan Perusahaan Otobus (PO) yang ada.

Mereka menilai, pemerintah memberikan kebijakan yang tak jelas karena pastinya akan membuat pihaknya mengalami kerugian seperti tahun sebelumnya.

Pengurus PO Sahabat, Martahan Hutagaol yang menyebut kebijakan pemerintah kembali membuatnya rugi besar.

Setelah sebelumnya larangan mudik ditetapkan pada 6 Mei mendatang, kini harus dimajukan.

"Bagaimana nasib kami, banyak masyarakat yang sudah memesan tiket berangkat ke kampung sebelum tanggal 6 Mei, tapi malah akhirnya di majukan," kata pria yang bertugas di terminal bus Pulogebang, Kamis (22/4).

Dikatakan Martahan, akibat hal itu pastinya ia harus mengembalikan seluruh uang untuk masyarakat yang sebelumnya memesan tiket.

Atas hal itu, perusahaan pun akan mengalami kerugian karena larangan tersebut.

"Sudah dua kali lebaran kami tidak bisa mengangkut penumpang, padahal pada pelaksanaan mudik inilah kami bisa mendapatkan untung lebih dari perayaan tahunan ini," ujarnya.

Dengan pertimbangan kerugian pada perusahaan inilah, sambung Martahan, ia berharap pemerintah tak segera mengambil keputusan.

Pasalnya, selama menjalankan mudik sebelum tanggal 6 Mei mendatang, pihaknya juga sudah menyiapkan protokol kesehatan didalam bus untuk melindungi para penumpang.

"Jangan siksa kami lagi, kemarin kami baru mengatur segala persiapan untuk pelaksanaan mudik sebelum tanggal 6 Mei, namun kini semua bisa berantakan kembali," imbuhnya.

Berita Terkait
News Update