Ingin Industri Seni Menggeliat Lagi, Anies Targetkan 30.000 Dosis Vaksin Covid-19

Kamis 22 Apr 2021, 18:31 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau vaksinasi Covid-19 bagi pekerja seni di Balaikota DKI.  (foto: ist)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau vaksinasi Covid-19 bagi pekerja seni di Balaikota DKI. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Anies Baswedan memberi perhatian terhadap mpekerja seni dan industri seni. Anies menargetkan 30.000 dosis untuk industri seni dan pekerja seni untuk  membuat industri seni dapat bergeliat kembali.

Sehingga, para pekerja seni dapat  menciptakan karya yang membawa manfaat kepada masyarakat, terutama untuk memberikan hiburan di tengah pandemi.

Pemprov DKI Jakarta, terus memfasilitasi vaksin bagi warganya. Kali ini, vaksin diberikan bagi pekerja seni dan dilakukan di Balai Agung, Balaikota DKI, Kamis (22/04/2021).

Vaksinasi ini merupakan langkah lanjutan Pemprov DKI Jakarta usai Presiden RI, Joko Widodo, menginisiasi vaksinasi untuk pekerja seni di Galeri Nasional pada Senin (19/04/2021).

Gubernur  DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang juga meninjau proses pelaksanaan vaksinasi menjelaskan bahwa pihak DKI melalui Dinas Kebudayaan telah berkoordinasi dengan asosiasi seni guna mendata para seniman agar mereka memperoleh vaksin Covid-19.

“Vaksinasi ini memfasilitasi semua pekerja seni. Jumlahnya cukup banyak. Karena itu, kita koordinasi dengan asosiasi pekerja seni dan Dewan Kesenian Jakarta untuk mengumpulkan dan membuat daftar nama teman-teman pekerja seni yang bisa mendapatkan vaksin," terangnya. 

Gubernur Anies berharap,  vaksinasi yang ditargetkan sebanyak 30.000 dosis ini akan membuat industri seni dapat bergeliat kembali.

“Kita berharap, dengan adanya vaksinasi ini, maka teman-teman pekerja seni bisa berkarya dengan lebih leluasa dan bisa kembali memunculkan kreasi yang memberikan manfaat pada masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut salah satu pekerja seni sekaligus penyanyi, Raisa Andriana, dunia seni sangat terdampak pandemi COVID-19, karena interaksi dibatasi dan kerumunan dilarang. 

Sehingga, konser-konser atau kegiatan mengumpulkan orang tidak mungkin dilakukan, padahal di balik sebuah acara konser, banyak aspek yang juga terdampak.

“Menurut saya, industri musik dan seni adalah salah satu industri yang terdampak lumayan parah dari COVID-19 karena tidak bisa menggelar pertunjukan maupun syuting," paparnya. (deny)
 

Berita Terkait
News Update