ADVERTISEMENT

Tetangga Selingkuhi Bini Dibalas dengan Persekusi

Rabu, 21 April 2021 07:30 WIB

Share
Ilustrasi Tetangga Selingkuhi Bini Dibalas dengan Persekusi. (ucha)
Ilustrasi Tetangga Selingkuhi Bini Dibalas dengan Persekusi. (ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ny. Irma, 30, tertarik pada Dudung, 35, karena orangnya gagah perkasa. Maka meski sudah punya suami, mau saja dikencani tetangga sendiri. Ucub, 37, suaminya tak terima. Tapi mau hajar Dudung sendirian tak berani. Maka PIL itu dipersekusi Ucub bersama 2 temannya sampai babak belur. Polisi pun turun tangan.

Selera setiap orang akan pasangannya tidak sama. Ada suami yang demen bini gendut, sehingga tidur tak perlu bantal. Ada pula istri yang lebih suka lelaki tinggi penghasilannya ketimbang hanya tinggi posturnya.

Tapi tak semuanya bisa terpenuhi apa yang jadi seleranya, sebab soal jodoh itu sudah kepastian dari sono-Nya. Manusia selaku umat hanya tinggal menjalani titah Sang Pencipta.

Ny. Irma warga Blok Cempaka Kecamatan Penyingkiran, Majalengka (Jabar), rupanya termasuk wanita berselera tinggi, maksudnya suka suami yang tinggi besar. Tapi Allah Swt menakdirkan lain, dia dapat suami yang ketinggian tubuhnya masih di bawah 165 cm. Tapi meski relatip pendek, dia punya penghasilan lumayan tinggi. Karenanya dia hidup bersama Ucub lumayan bahagialah, secara ekonomi tak pernah kekurangan.

Punya suami yang penampilan sangat standar, ban belum radial dan stir tak power stering, rupanya masih menyisa pada obsesi. Tak mungkin mengharapkan tubuh suami bisa modod (memanjang), tak sengaja kok dirinya didekati Dudung tetangga sendiri, yang postur dan penampilannya sebagaimaa tipe idealnya. Baru ketemu Dudung saja, jantungnya sudah sedut-senut dengan imbas sampai ke mana-mana.

Irma tahu persis bahwa Dudung juga sudah punya istri, bahkan teman dalam kegiatan ibu-ibu, dari arisan sampai urusan PKK. Tapi ketampanan lelaki itu menjadikan dia menafikan pertimbangan moral demi memuaskan selera dan obsesinya. Karena suami sering tak di rumah, peluang Dudung pun semakin leluasa. Maka yang tadinya hanya main di ruang tamu, kemudian berakhir dengan main di atas ranjang.

Main kartu atau gundu di sana? Ya enggaklah! Yang jelas permainan orang dewasa, di mana urusan jaga jarak Covid-19 tak lagi dipatuhi. Meski usia belum juga kepala enam, tahu-tahu Irma “divaksin” oleh Dudung sampai merem melek. “Nanti tahap keduanya nggak perlu nunggu 28 hari lagi, ya.....” kata Dudung setelah entuk-entukan (memperoleh segalanya). Dan Irma pun mengangguk takzim.

Entah berapa kali keduanya main “vaksinasi” non Covid-19, lama-kelamaan tercium oleh Ucup selaku suami dan pemilik domain. Setelah menjawab sejumlah pertanyaan, didapat kesimpulan bahwa Dudung sudah lumayan lama menyatroni bini Ucup. Dia semakin tersinggung, karena selama ini ladang miliknya diam-diam sering digarap oleh tetangga sendiri, padahal dia sama sekali tak punya hak, baik yang HGB maupun SHM.

Ucub benar-benar sakit hati. Dia ingin segera bikin perhitungan dengan Dudung. Tapi eittttt nanti dulu......., secara fisik mampukah duel satu lawan satu? Ucub yang tampangnya sangat standar, apa bisa melawan Dudung yang gagah dan tinggi besar? Jangan-jangan sekali kepret langsung nungging dan tak bangun-bangun lagi. Jangan-jangan begitu petentang-petenteng di depan Dudung langsung ditenteng, dilempar ke atas genteng.

Namun sakit hatinya tak mampu meredam emosinya. Karena itulah dia kemudian menghubungi dua sahabatnya, diajak untuk menemani mengeroyok Dudung sampai babak belur. Kadir dan Kamdi pun berpikir keras. Bantu teman main tabok-tabokan, resikonya ditangkap polisi. Berat amat ya. Padahal kalau dengan Presiden Jokowi, hanya main tebak-tebakan jenis ikan dan suku, bisa dapat hadiah sepeda.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Guruh Nara Persada
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT