ADVERTISEMENT

Peringati Hari Kartini, Gubernur Anies Ajak Srikandi Nakes Covid-19 Bermain Angklung

Rabu, 21 April 2021 16:15 WIB

Share
Gubernur Anies Baswedan memperingati Hari Kartini bersama 'Srikandi' Nakes Covid-19 dengan bermain Angklung. (ist)
Gubernur Anies Baswedan memperingati Hari Kartini bersama 'Srikandi' Nakes Covid-19 dengan bermain Angklung. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ikut memperingati Hari Kartini bersama para 'Srikandi' tenaga kesehatan (Nakes) yang telah berjuang menanggulangi pandemi Covid-19.  

Kegiatan yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, tersebut diisi juga dengan acara 'Internalisasi Budaya Kerja melalui Harmonisasi Angklung Motivasi'.

Menurut Anies, sosok perempuan sangat penting untuk membuat Jakarta berperan aktif dan melakukan respon cepat saat menerima panggilan kemanusiaan dari warga.

"Rasa syukur kita ucapkan kepada para nakes yang telah berjuang aktif dalam menangani pandemi. Saat ini, dengan bermain angklung memang sebuah rehat untuk mereka, sekaligus bentuk apresiasi kita dalam merayakan Hari Kartini, di mana peran kaum perempuan, hari ini amat besar," terangnya, Rabu (21/4/2021).

Di Jakarta sendiri, ucap Anies, dalam penanganan Covid-19, seluruh posisi penting bagian pelayanan medis kebanyakan perempuan, banyak tokoh-tokoh, justru perempuan-perempuan yang jadi garda terdepan.

Dipaparkannya juga, bahwa permainan Angklung menggambarkan berbagai unsur positif seperti integritas, kolaborasi, akuntabel, inovasi, serta berkeadilan. 

Sehingga, alat musik tersebut sarat akan makna kebersamaan.

"Artinya kerja dalam menghadapi pandemi ini, tidak bisa kerja sendiri-sendiri. Tapi harus kerja kolaborasi. Dan permainan Angklung adalah simulasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan pentingnya kolaborasi," papar Anies.

Pada sambutannya terakhirnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, turut menggambarkan bahwa  sosok R. A. Kartini  memiliki pengaruh kuat dalam menuliskan gagasan tentang emansipasi perempuan dan terus hidup hingga saat ini. 

"Ini memberikan (makna) pentingnya gagasan di dalam sebuah usaha dalam melakukan perubahan. Yang ditinggalkan oleh Ibu Kartini adalah kata-kata yang berisi ide dan gagasan. Ide dan gagasan yang mewujud dalam membentuk karya," ungkapnya. (deny)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT