Telah Beraksi 150 Kali, Polres Tangerang Selatan Ringkus Dua Pencuri Spesialis Rumah Kosong dan Minimarket 

Selasa 20 Apr 2021, 19:45 WIB
Terduga pelaku spesialis pencurian rumah kosong dan minimarket dihadirkan saat jumpa pers di Polres Tangerang Selatan, Selasa (20/4/2021) malam. (Ridsha Vimanda)

Terduga pelaku spesialis pencurian rumah kosong dan minimarket dihadirkan saat jumpa pers di Polres Tangerang Selatan, Selasa (20/4/2021) malam. (Ridsha Vimanda)

TANGSEL, POSKOTA.CO.ID - Polres Tangerang Selatan meringkus komplotan pelaku pencurian spesialis rumah kosong dan pembobol minimarket. 

Komplotan pelaku itu telah beraksi di 150 tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). 

Hal itu terungkap saat Polres Tangerang Selatan meringkus HS (36) dan RK (37). "Para pelaku sudah 150 TKP melakukan kejahatan pencurian. TKP nya bukan hanya di Tangerang, spesialis ini beraksi di wilayah Jabodetabek," ujar Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Angga Surya Saputra saat jumpa pers di Polres Tangsel, Selasa (20/4/2021) malam. 

Angga menjelaskan, kedua pelaku tersebut merupakan komplotan pelaku yang berbeda. Namun, keduanya merupakan spesialis pencurian dengan cara kerja sama.

"Keduanya sama-sama spesialis meski kelompok berbeda. Mereka sama saat melakukan aksi mengincar TKP yang aman, seperti rumah kosong dan minimarket yang tutup," ungkapnya. 

Angga menuturkan, para pelaku mendapat keuntungan rata-rata Rp 3-5 juta dari satu TKP hasil kejahatannya. Sebab mereka mencuri barang-barang elektronik bernilai harga, namun mudah dibawa.

"Para pelaku mencuri seperti hanphone dan barang elektronik yang mudah dibawa. Keuntungannya itu Rp 3-5 juta dari satu TKP," tuturnya. 

Kapolres Tangerang Selatam (Tangsel) AKBP Iman Imanuddin mengatakan, para pelaku sudah melakukan 150 TKP kejahatan selama 6 bulan. "150 TKP kejahatan pelaku selama 6 bulan. Mereka bukan residivis, tapi pelaku adalah spesialis," katanya.

Iman menyebut, para pelaku selalu melakukan aksinya saat malam hari. Mereka bermula mencari sasaran TKP yang akan disatroninya. 

"Di random, mereka lewat kemudian menggambar situasi dan jika bisa dikerjakan, mereka lakukan," tuturnya.

Dalam aksinya, Iman menyatakan, para pelaku menggunakan alat seperti linggis, kunci letter T beserta anak kuncinya, hingga golok.

Berita Terkait

News Update