BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menyatakan sebanyak 15.328 tenaga pendidik di wilayah Kabupaten Bekasi sudah divaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama.
Dan 4.764 di antaranya juga telah menerima suntik vaksinasi dosis kedua.
"Masih terus berlangsung vaksinasi tahap kedua termasuk bagi para tenaga pendidik, masuknya petugas pelayan publik, bersamaan dengan warga lanjut usia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, ketika dikonfirmasi, Selasa (20/4/2021).
Dia menerangkan, tenaga pendidik menjadi salah satu prioritas penerima vaksinasi guna mendukung rencana pemerintah daerah memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada awal tahun ajaran baru mendatang.
"Insha Allah selesai sebelum Juli 2021, sambil berproses sesuai alokasi vaksin yang didapat," katanya.
Dikatakan Sri, seluruh tenaga pendidik berhak menerima vaksinasi mulai dari guru paud, sekolah dasar dan sederajat, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
"Mau itu pegawai negeri atau honorer, selama mereka tinggal dan menetap di Kabupaten Bekasi dibuktikan dengan kartu identitas penduduk maka dia berhak menerima vaksin," ujar dia.
Selain mendukung program PTM, kata dia, akselerasi vaksinasi tenaga pendidik juga dilakukan guna mempercepat vaksinasi petugas pelayan publik di Kabupaten Bekasi yang kini sudah mencapai puluhan ribu sasaran penerima.
Sebelumnya, Pemkab Bekasi hingga kini belum dapat menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) lantaran vaksinasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan belum rampung 100 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda mengatakan, titik utamanya belum dibuka lantaran sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Setelah Vaksinasi Covid-19, semua tenaga pendidik dan kependidikan harus sudah divaksin.
"Sejauh ini kan GTK dan perangkatnya belum semuanya divaksin, lagian juga ini masuk bulan puasa jadi agak riskan kalau kita buka dalam waktu dekat ini,” kata dia kepada wartawan, Kamis (15/4/2021).
Menurut dia, selain vaksinasi bagi tenaga kependidikan rampung, sarana dan prasarana di sekolah juga harus terpenuhi standar protokol kesehatannya.
Meskipun begitu, Carwinda menargetkan pembelajaran tatap muka bakal dilaksanakan pada tahun ajaran baru, di bulan Juli 2021 mendatang.
Sekolah yang ingin melakukan pembelajaran tatap muka harus memenuhi sejumlah persyaratan, termasuk salah satu persyaratannya mendapat ijin dari Bupati Bekasi.
“Nanti Insya Allah di tahun ajaran baru kita jalankan pembelajaran tatap muka, di awal Juli. Tergantung kesiapan vaksin, kalau dilapangan sarana cuci tangan sudah kita siapkan. Semua sekolah yang menginginkan untuk pembelajaran tatap muka harus memohon ke kita, ada ijin dari bupati juga,” ungkap dia.(kontributor Bekasi/akhmad nursyeha)