JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Isu reshuffle kabinet kembali mencuat di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Kabarnya, Jokowi akan mengembalikan tradisi lama dimana Kementerian Agama diisi oleh orang Nahdlatul Ulama (NU) dan Kementerian Pendidikan, menterinya merupakan orang muhammadiyah.
Nama Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti disebut - sebut akan menjadi menteri pendidikan menggantikan Nadiem Makarim.
Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Dr Ujang Komarudin menilai pengangkatan Nadiem Makarim sebagai menteri pendidikan harapannya ada loncatan dalam menghadapi industri 4.0 dalam konteks digitalisasi pendidikan.
"Namun Nadiem sukses di Gojek, tapi tidak hebat di pendidikan banyak yang kontroversi, dan dikritisi publik karena dianggap tidak paham peta pendidikan. Saya memperkirakan Nadiem akan diganti,” terang Ujang yang dihubungi Senin (18/4/2021).
Ujang juga menyarankan sebaiknya Presiden Jokowi menghidupkan kembali tradisi lama di pemerintahan, Kementerian Agama dipegang oleh orang NU dan Kementerian Pendidikan diisi orang Muhammadiyah.
"Sebab hal itu sudah menjadi tradisi bahwa Kementerian Agama dipegang oleh orang NU dan Kementerian Pendidikan dipegang oleh orang Muhammadiyah," terang Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review.
Dia mengatakan Muhammadiyah memiliki pengalaman yang panjang dalam mengelola pendidikan sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia.
Selain itu, lanjut Ujang, Muhammadiyah mengelola pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, dan kampus-kampus yang dikelola Muhammadiyah merupakan yang terbaik.
Ujang juga menyebut, bahwa sebelumnya Jokowi menerapkan tradisi tersebut tapi periode kedua pemerintahannya berubah dengan menempatkan Fachrul Razi sebagai menteri agama, kemudian diganti setelah ada protes.
Seperti diketahui, isu reshuffle kabinet muncul setelah DPR menyetujui adanya nomenklatur baru yaitu Kementerian Investasi, dan penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). (johara)