TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Kalangan perusahaan otobus (PO) di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, kecewa dengan kebijakan pemerintah yang melarang mudik lebaran 2021.
Toni (50), Penanggung Jawab PO Family Raya mengatakan ini merupakan pelarangan mudik kedua saat lebaran yang membuat para pengusaha bus harus pasrah.
Menurutnya ada kekecewaan mulai dari supir bus, hingga pengusaha PO bus akibat larangan mudik yang diterapkan pemerintah.
Pasalnya, sudah dua tahun ini pihaknya mengaku mendapatkan penurunan omset yang sangat drastis, bahkan untuk nekat melanggar peraturan tersebut dapat mendapatkan sanksi yang cukup besar.
"Kecewa ya pasti ada, biasanya lebaran dapet duit. Cuma kan kita engga berani lawan aturan, kata pemerintah begitu ya saya mau ngapain," ujar Toni saat ditemui di Terminal Poris Plawad, Senin (19/04/2021).
Toni mengatakan, untuk saat ini, tidak ada kenaikan harga tiket untuk bus. Pasalnya, hingga kini dirinya mengaku mengalami sepi penumpang semenjak masuk bulan Ramadan.
"Harga tiket normal juga, engga ada kenaikan. Penumpang berkurang pas awal puasa 14 orang penumpang dari 40 kursi," katanya.
Dirinya mengaku para penumpangnya dengan tujuan Padang, Sumatera Barat biasanya mudik usai lebaran, lantaran diyakini merupakan hari baik menikah.
"Pada nyari yang belakangan, kebanyakan orang pulang mau nikah. Kalau orang Padang, habis lebaran itu hari yang baik untuk menikah," jelasnya. (toga)
Suasana terminal bus Poris Plawad. (foto: fernando toga/poskota.co.id)