JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko diisukan masuk daftar yang akan direshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo.
Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti yang dihubungi di Jakarta, Sabtu malam (17/4/2021) menilai Moeldoko adalah orang yang layak untuk direshuffle.
"Saya sarankan untuk Di reshuffle oleh Presiden Joko Widodo karena etika pejabat negara yang dilanggar beliau yaitu ikut serta Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Medan," terang Ray.
Apalagi, lanjut Ray, kemudian Kementerian Hukum dan HAM menolak hasil KLB tersebut artinya memang tindakan Moeldoko tidak sesuai dengan misi Presiden Jokowi.
Ia menambahkan tindakan Moeldoko tersebut malah menimbulkan kegaduhan politik. "Kalau memang Moeldoko mempunyai hasrat politik untuk menjadi pemain politik, sebaiknya di luar saja, tidak berada di dalam pemerintahan," ujar Ray.
Seperti diketahui, isu reshuffle kabinet muncul setelah DPR menyetujui adanya nomenklatur baru yaitu Kementerian Investasi, dan penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Ray juga menyoroti tentang Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dikabarkan akan menduduki pos kementerian investasi.
"Bisa jadi Ahok bukan diinvestasi tapi di kementerian lain, seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menggantikan Tjahjo Kumolo yang juga sama-sama PDIP," tutur Ahok.
Ia menambahkan perkiraan Ahok bisa masuk kabinet nanti selain karena kedekatannya dengan Jokowi, juga untuk mempertegas keberagamaan, suku bangsa dan agama dalam pemerintahan Jokowi.
Terkait peluang PAN masuk kabinet, Ray menilai PAN bukan partai politik pendukung Jokowi karena itu sangat berat untuk masuk kabinet, apalagi PDIP sangat keberatan adanya partai baru masuk kabinet hasil reshuffle nanti.
"PAN sendiri mungkin berkeinginan adanya kadernya masuk dalam kabinet," kata Ray.
Seperti diketahui ada tiga nama dari PAN yang disebut-sebut akan masuk kabinet yakni, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, tokoh lainnya, Soetrisno Bachir, Hatta Rajasa. (johara)