ADVERTISEMENT
Jumat, 16 April 2021 23:43 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA – Raul Castro mengundurkan diri sebagai pimpinan tertinggi, yakni dari posisi Ketua Partai Komunis Kuba.
Pengunduran diri itu dilakukan di hadapan kongres kedelapan Partai Komunis akan dimulai pada hari Jumat (16/04/2021) waktu setempat.
Raul Castro adalah penerus saudaranya, Fidel Castro yang berkuasa di negeri pulau itu sejak 1959.
Seperti diberitakan NBCNews.com, meski Raul Castro mundur, namun para pengamat yakin, dia masih akan menjadi tokoh paling berpengaruh saat keponakannya, Miguel Díaz-Canel, akan meneruskan tampuk pimpinan negeri cerutu itu.
Raul Castro mengundurkan diri sebagai ketua Partai Komunis Kuba, posisi paling kuat di negeri pulau yang bertetangga, atau di seberang negara Amerika Serikat itu. Dia muncur ada sedikit harapan akan perubahan signifikan di antara rakyat Kuba.
Langkah Raul Castro ini merupakan langkah bersejarah, layaknya almarhum saudaranya, Fidel Castro, telah berkuasa sejak revolusi 1959. Fidel Castro mundur pada 2011 dan meninggal pada 2016.
Fidel Castro, nama lengkapnya, Fidel Alejandro Castro Ruz, adalah seorang pejuang revolusi dan politikus Kuba yang berhaluan komunis.
Fidel Castro menjabat sebagai Perdana Menteri Kuba dari 1959 hingga 1976 dan sebagai Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008. Selain itu, ia juga mengemban jabatan Sekretaris Pertama Partai Komunis Kuba dari 1965 hingga 2011.
Kini, kongres kedelapan Partai Komunis akan dimulai pada hari Jumat ketika akan mengesahkan Presiden Miguel Díaz-Canel sebagai Sekretaris Jenderal partai berikutnya, dan menetapkan pedoman kebijakan.
Raul Castro mengatakan pada 2018 bahwa dia mengharapkan Díaz-Canel menggantikannya setelah pensiun pada 2021. Díaz-Canel, 60 tahun, mewakili generasi baru dan menjalani masa jabatan pertama dari dua masa jabatan lima tahun sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT