DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Aksi berani Sandi seorang diri demo membawa poster di Depok, tergolong nekat, lantas viral di medsos.
Sandi nekat memprotes dugaan korupsi di tempatnya bekerja, Dinas Damkar dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok.
Sandi (25) memprotes keras dugaan korupsi di Dinas Damkar Depok itu di media sosial dengan aksi seorang diri sambil memegang poster karton warna merah muda dalam tulisannya salah satunya memohon kepada Presiden Joko Widodo untuk turun tangan.
"Apa yang saya lakukan ini untuk memperjuangkan hak dan kenyataan fakta di lapangan," ujarnya dengan wartawan saat dikonfirmasi, Rabu (14/04/2021).
Dugaan korupsi yang dikeluhkan Sandi, terkait pengadaan barang atau alat penunjang kerja yang menurutnya tidak sesuai standar keamanan.
"Kita dituntut bekera 100 persen tapi barang-barang yang kita dapatkan tidak 100 persen. Selain itu juga tidak sesuai spek juga," katanya.
Seperti hal dicontohkan Sandi, harga selang yang katanya bernilai jutaan rupiah nyatanya kenapa mudah rusak. "Saat baru dipakai beberapa tekanan saja sudah rusak," ucapnya.
Selain itu Sandi juga mengeluhkan terkait tentang hak-hak yang diterima selama ini dirasa tidak adil.
“Anggota disuruh tanda tangan Rp1,8 juta, padahal hanya menerima uangnya setengah, Rp850 ribu. Waktu itu dana untuk nyemprot disinfektan. Kemarin kita disuruh nyemprot segala macam,” ungkapnya.
Baca Juga:
Lalu Sandi juga membebarkan beberapa hal masalah yang ada di dalam kesatuannya menyebutkan honor untuk petugas yang non Pegawai Negeri Sipil (PNS) seperti dirinya kerap dipotong dengan alasan untuk membayar iuran BPJS. Adapun honor yang semestinya diterima setiap bulan yakni Rp3,4 juta.
"Untuk honor kita dapat disertai tanda tangan Rp3,4 juta tapi dipotong Rp200 ribu. Potongan itu katanya buat BPJS, sedangkan BPJS pemerintah sudah ada anggarannya," tutupnya.
"Saya coba tanya-tanya untuk anggaran BPJS ternyata sudah ada,kita digelapin gitu. Apa yang saya perbuat ini tidak gentar untuk keadilan bersiap menerima resiko apapun sudah kecebur terlanjut basah."
Terpisah, Kadis DPKP Depok, R. Gandara Budiana ketika Poskota mencoba mengkonfirmasi perihal kejadian anak buahnya tersebut belum memberikan balasan tanggapan. Upaya menelpon maupun mengirim pesan via aplikasi Whatapps juga tidak direspon.
Komandan Regu DPKP Posko Wali Kota Depok Leo, membenarkan nahwa aksi protes sempat viral di media sosial adalah salah satu anak buahnya.
"Protes menggunakan poster itu beberapa hari yang lalu merupakan anggota dengan dilakukan sendiri kemungkinan tidak ada kepuasaan sama pimpinannya," ujarnya.
"Kita tidak dapat berkomentar banyak karena sudah ranah pimpinan DPKP itu." kata Leo. (angga)