Kini, Selama Satu Jam Penumpang KRL Dibolehkan Makan Minum di Kereta, Khusus Saat Berbuka Puasa

Rabu 14 Apr 2021, 15:53 WIB
Penumpang  KRL wajib menerapkan prokes, (foto: ist)

Penumpang  KRL wajib menerapkan prokes, (foto: ist)

LEBAK,  POSKOTA.CO.ID - PT KAI Commuter mengeluarkan aturan yang memperbolehkan para pengguna atau penumpang KRL diperbolehkan makan dan minum di dalam kereta, yakni khusus saat berbuka puasa selama bulan Ramadhan 1442 Hijriah. 

Hal tersebut disampaikan oleh VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, Rabu (14/4/2021. Menurut Anne,  para pengguna diperbolehkan untuk makan dan minum khusus pada waktu berbuka puasa hingga satu jam setelahnya. 

Keputusan diambil setelah pihak KAI sendiri melarang para pengguna untuk makan, minum,  bahkan berbinjang baik langsung atau melalui telepon selama didalam gerbong kereta. 

"Para pengguna diperbolehkan untuk makan dan minum didalam gerbong pada waktu berbuka dan satu jam setelahnya saja, " kata Anne kepada wartawan,  Rabu (14/4/2021).

Kata Anne,  penumpang diperbolehkan untuk makan dan minum,  namun dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. 

"Para pengguna kami himbau untuk berbuka puasa dengan minuman dan makanan ringan secukupnya," katanya. 

Anne menjelaskan, bahwasannya memasuki bulan Ramadan tahun ini, KRL tetap beroperasi normal. Sebagaimana pola operasi saat ini, di bulan puasa KAI Commuter tetah mengoperasikan 983 perjalanan KRL per hari mulai pukul 04.00 WIB hingga 22.00 WIB di wilayah Jabodetabek dan 22 perjalanan KRL per hari mulai pukul 05:15 WIB hingga 19:10 WIB di wilayah Yogyakarta - Solo. 

"Seluruh layanan KRL juga berlangsung dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Penyekatan di stasiun, pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak, wajib menggunakan masker adalah hal yang lazim dilakukan saat di masa pandemi, dan masih berlaku di bulan puasa ini," katanya.

Lebih lanjut Anne mengungkapkan, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, potensi kepadatan pengguna KRL berada di rentang waktu menuju waktu berbuka puasa.

Berdasarkan data pengguna pada bulan puasa tahun 2020 menunjukkan puncak mobilitas pengguna KRL di pagi hari adalah pada pukul 6.00 sampai 7.00 WIB, sementara pada sore harinya pada pukul 16.00 - 17.00. 

"Untuk itu KAI Commuter mengajak kepada para pengguna KRL untuk merencanakan  kembali perjalanannya pada Bulan Ramadan ini agar terhindar dari kepadatan di dalam KRL," katanya.

Oleh karena itu, KAI Commuter mengajak para pengguna jasa untuk senantiasa menjalankan protokol kesehatan yang berlaku agar perjalanan kita bisa lebih aman, sehat, dan nyaman.

Pengguna dapat mengatur waktu perjalanannya dengan melihat jadwal, posisi real time kereta dan kondisi antrean di stasiun melalui aplikasi KRL Access. 

"Pengguna juga diimbau untuk  mempersiapkan KMT, kartu uang elektonik bank, atau tiket kode QR dengan saldo yang cukup sehingga saat tiba di stasiun tidak perlu lagi mengantre," katanya.

Sementara itu, Anne mengatakan, sehubungan dengan aturan pemerintah terkait larangan operasional transportasi publik di masa mudik Lebaran 6-17 Mei 2021, KRL beroperasi dalam wilayah-wilayah aglomerasi yang tetap diizinkan adanya mobilitas. 

"KAI Commuter akan menginformasikan lebih lanjut terkait pola operasional KRL di masa mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini," katanya.

Salah satu pengguna KRL rute Rangkasbitung - Tanah Abang, Hardi menuturkan, dibolehkannya makan dan minum merupakan aturan rutin dikeluarkan KAI Commuter saat bulan Ramadan.

"Saya juga dulu ke Magriban di KRL, sama petugas boleh makan dan minum untuk buka puasa," katanya.

Selain dibolehkan makan dan minum di dalam gerbong KRL, para penumpang yang duduk dilantai juga tidak dilarang. Petugas KRL tidak meminta penumpang yang duduk dilantai agar berdiri.

"Saya juga dulu, saat puasa duduk di KRL petugas enggak larang. Ya mungkin karena tahu takutnya kelelahan kalau berdiri terus saat sedang berbuasa sehingga enggak dilarang, tapi enggak tahu ya kalau bulan Ramadan kali ini karena saya belum melakukan perjalanan ke luar kota lagi," katanya. (kontributor  banten/yusuf permana)  

Berita Terkait
News Update