Penulis: Sutarta
MENJELANG Ramadan, harga sejumlah kebutuhan mulai merambat naik. Seperti daging sapi khas kini tembus Rp140 ribu/kg dari sebelumnya Rp120 ribu/kg, Telur dari Rp24 ribu/kg menjadi Rp25 ribu/kg, daging ayam broiler dari Rp35 ribu/ kg naik jadi Rp40 ribu/ kg, bahkan daging tetelan juga naik dari biasanya Rp50 ribu sampai Rp60 ribu/kg kini jadi Rp70 ribu/kg.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan kenaikan harga menjelang dan saat Ramadan merupakan hal yang biasa. Kenaikannya antara 10 sampai 15 persen masih wajar. Menurutnya hal tersebut tidak menjadi beban bagi masyarakat. “Kenaikannya masih wajar, semua masih bisa dijangkau,” ungkapnya dalam suatu acara webinar.
Wagub juga memastikan kalau stok pangan di Ibu Kota selama Ramadan dijamin aman. Masyarakat tak perlu khawatir akan ketersediaan bahan pangan. Sehingga tak perlu memborong kebutuhan untuk memenuhi kebutuhannya.
Riza telah memerintahkan jajarannya menangani masalah ketersediaan bahan pangan di pasaran. Sehingga tidak terjadi gejolak harga di pasaran.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati menegaskan stok kebutuhan pangan selama sebulan ke depan tercukupi.
Seperti beras dari kebutuhan masyarakat di Jakarta sebanyak 82.334 ton, tersedia 305.313 ton, bawang merah dari kebutuhan 2.484 ton tersedia 2.844 ton, bawang putih dari kebutuhan 1.563 ton telah tersedia 1.747 ton, cabai merah keriting kebutuhan 1.375 ton tersedia 2.117 ton.
Daging sapi kebutuhan 1.965 ton tersedia 15.064 ton, daging ayam kebutuhan 8.901 ton tersedia 8.900 ton, telur kebutuhan 7.399 ton tersedia 8.218 ton, gula pasir kebutuhan 4.239 ton stok 11.184 ton dan minyak goreng kebutuhan 7.963 ton tersedia 24.121 ton.
Pemprov DKI juga tidak tinggal diam. Bersama pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian, telah menggelar operasi pasar (OP) cabai. Kegiatan ini mampu menekan harga cabai rawit merah yang sempat tembus Rp140 ribu/kg, dan turun hingga kisaran Rp80 ribu/kg.
OP cabai ini patut diapresiasi. Namun diharapkan OP juga dilakukan untuk kebutuhan yang lain. Seperti daging sapi, daging ayam, telur dan lain-lain. Sehingga harga dapat ditekan dan dapat mengurangi beban masyarakat yang tengah mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi.
Tidak kalah penting dan harus jadi perhatian pemerintah, adalah pihak-pihak yang memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran untuk keuntungan sendiri. Mereka menimbun barang dan memainkan harga di pasaran (spekulan sembako).