BERAWAL dari pengalaman kerja sang ayah yang berkutat dengan penjualan daging sapi, membuat Sekar Vianty (26) melongok peluang bisnis yang cukup menggiurkan dari produk jenis hewani.
Sekar Timur Beef nama brand yang sudah Sekar dan ayahnya rintis sejak tahun 2007, terbilang konsisten menyuplai Daging Sapi segar ke sejumlah hotel, restoran dan usaha katering di beberapa wilayah di Jabodetabek.
Sekar mengatakan tingkat permintaan masyarakat terhadap daging terbilang cukup tinggi terlebih di wilayah Jakarta. Hal itu berdasarkan pengalaman Ayahnya yang langsung bersinggungan dengan calon pembeli saat masih aktif bekerja sebagai karyawan di sebuah supermarket.
“Daging dipilih karena permintaan daging di supermarket memang cukup bagus. Permintaannya cukup tinggi. Jadilah mencoba untuk berjualan dan ternyata prospek bisnisnya bagus jadi diteruskan sampai sekarang,” kata Sekar, kemarin.
Adapun yang dijual di Sekar Timur Beef yakni berbagai jenis daging sapi, mulai dari daging rendang, daging semur, sliced beef shortplate, dan daging teriyaki. Selain olahan daging, juga menjual iga sapi dan buntut.
Biasanya Sekar menjualnya dalam bentuk kemasan dengan ukuran yang bervariasi. Para calon pembeli memesan secara online ataupun offline.
“Untuk offline, kita biasanya ke tempat tempat seperti hotel, restoran dan katering. Dan untuk online, kita juga punya online store nanti kita kirim via ojek online atau kurir yang bekerja sama dengan kita. Sekarang kita juga jadi suplier untuk pasar online,” sebutnya.
Harganya sendiri, Sekar menjual daganganya itu cukup bervariasi mulai dari Rp30 ribu sampai Rp180 ribu . Ukurannya yakni 250 gram, 500 gram, sampai 1 kilogram. Bahkan juga menjual dengan pilihan paket yang lebih besar.
Sementara itu, untuk menghadapi persaingan bisnis yang cukup ketat. Dikatakannya, saat ini Sekar Timur Beef juga tengah menyiapkan sejumlah inovasi dengan beberapa olahan daging.
“Kita mau buat produk olahan daging seperti, empal gepuk , rawon instan dan aneka ayam goreng yang hanya tinggal goreng aja. Jadinya pembeli ga perlu repot repot lagi ngolahnya,” tuturnya.
Kedepan untuk semakin menguatkan bisnis dagingnya ini, ia pun sedang mengupayakan agar usahanya ini mendapatkan sertifikasi dari Badan Pengolahan Obat dan Makanan (BPOM) . Hal itu agar bisa memasarkan usahanya itu ke seluruh Indonesia. (cr05/ta)