Kurangi Risiko Bencana

Senin 12 Apr 2021, 06:30 WIB
Karikatur Sental-Sentil: Kurangi Risiko Bencana. (kartunis: poskota/arif's)

Karikatur Sental-Sentil: Kurangi Risiko Bencana. (kartunis: poskota/arif's)

BENCANA yang terjadi karena kondisi alam, lazimnya sulit memprediksi kapan pastinya akan terjadi. Yang bisa dilakukan adalah mendeteksi, menengarai kemudian melakukan tindakan untuk mengurangi risiko. Itulah sebabnya sering disebut adanya peringatan dini, sosialisasi kepada masyarakat tentang potensi terjadinya bencana.

Kita kenal istilah waspada, siaga dan awas. Kita kenal juga mitigasi yang bertujuan mengurangi risiko sekecil mungkin jika bencana terjadi.

Peringatan dan mitigasi menjadi penting mengingat negeri kita secara geografis tergolong rawan bencana alam. Selain terletak di daerah tropis dengan dua musim yang sering menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor, puting beliung dan kekeringan.

Negeri kita juga menjadi daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yakni lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik sehingga berpotensi terjadinya gempa bumi dan tsunami. Belum lagi memiliki 500 gunung berapi, 127 di antaranya masih aktif.

Dengan kondisi alam seperti disebutkan tadi, upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah mengurangi risiko bencana. Gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi tak bisa dicegah karena merupakan proses alam.

Lain halnya dengan bencana pandemi. Yang dilakukan bukan sebatas mencegah semakin meluas, tetapi memutus atau menghentikan pandemi.

Kita tahu pandemi yang sekarang terjadi disebabkan penyakit virus corona 2019 atau disebut corona virus disease 2019 (Covid-19). Masalahnya, virus corona adalah jenis penyakit baru yang hingga kini belum ditemukan obatnya. Para ahli mengetahui pola penularan dan gejala yang terinfeksi, juga bagaimana mengobati, tetapi belum bisa memberikan obat mujarab agar orang tidak terinfeksi.

Yang sementara dilakukan adalah upaya pencegahan agar virus tidak semakin menular dan menyebar. Sering dikenal dengan istilah “memutus mata rantai” penyebaran virus.

Begitu juga vaksinasi adalah upaya pencegahan dengan membentuk kekebalan kelompok sehingga risiko terinfeksi semakin minim.

Lantas siapa yang memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan turunannya? Jawabnya diri kita sendiri. Bukan orang lain.

Dengan apa? Selain ikut program vaksinasi, juga tetap disiplin terhadap protokol kesehatan : Memakai masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas dan interaksi. (jokles)

Berita Terkait

Indahnya Emas Permata

Selasa 13 Apr 2021, 09:45 WIB
undefined

Nasihat Jelang Puasa

Rabu 14 Apr 2021, 09:45 WIB
undefined

Enaknya Mudik di Jabodetabek

Rabu 14 Apr 2021, 06:30 WIB
undefined
News Update