Deteksi Pergerakan Tanah, BPBD Lebak akan Pasangi Sistem LEWS di 7 Titik Rawan Longsor

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak berencana untuk memasang sistem Landslide Early Warning System (LEWS) di tujuh kecamatan di Kabupaten Lebak.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, pemasangan LEWS itu sendiri merupakan hasil pemetaan risiko bencana di Lebak. Pada pemetaan tersebut diketahui tujuh kecamatan masuk dalam titik rawan longsor dan pergerakan tanah.

Sebanyak tujuh kecamatan itu yakni Kecamatan Cimarga, Cirinten, Cipanas, Lebak Gedong, Leuwidamar, Sobang, dan Bojong Manik.

"Hasil pemetaan risiko bencana di Lebak, tujuh kecamatan tersebut terdapat 5.000 Kelompok Keluarga (KK) yang berada di zona risiko tinggi bencana tanah longsor," kata Febby kepada Poskota.co.id,  Minggu (11/4/2021).

Febby mengatakan, LEWS itu sendrii merupakan sistem dirancang untuk memantau, mendeteksi dan memberikan peringatan dini bahaya longsor.

"Nantinya akan ada SMS broadcast atau sirine bahaya longsor dari alat LEWS itu jika ditemukan  adanya pergerakan tanah," katanya.

Lebih jauh, ia menerangkan terdapat empat unsur utama dalam sistem peringatan dini  yakni,  pengetahuan risiko yang dilakukan dengan edukasi terhadap masyarakat dan stakeholder, teknologi pemantauan dan layanan peringatan.

Diseminasi dan komunikasi yang dapat dilakukan melalui SMS broadcast atau sirine bahaya longsor, dan juga kemampuan respons yang dilatih oleh petugas melalui, gladi, dan simulasi evakuasi bencana.

Ia melanjutkan, LEWS itu sendiri direncanakan akan dipasang pada 2021 ini.

"Rencananya tahun ini akan dipasang di Lebak. Makanya dari Badan Nasional Penanggulangan  Bencana (BNPB)  kemarin telah melakukan survei lokasi yang prioritas untuk dipasang," katanya.