Bolos Kerja Ngaku Tugas Ternyata Buntingi Cewek

Senin 12 Apr 2021, 07:30 WIB
Karikatur Nah Ini Dia: Bolos Kerja Ngaku Tugas Ternyata Buntingi Cewek. (kartunis: poskota/arif's)

Karikatur Nah Ini Dia: Bolos Kerja Ngaku Tugas Ternyata Buntingi Cewek. (kartunis: poskota/arif's)

REKAYASA politik Sigit (30) boleh juga. Pada Dewi (27), istrinya, dia mengaku keluar kota tugas  kantor. Tahu-tahu ada cewek hamil datangi istri Sigit di rumah, minta tanggung jawab suaminya karena telah menghamilinya. Istri Sigit segera cek ke kantor, ternyata dia sudah bolos seminggu. Kontan Dewi pun minta cerai.

Banyak lelaki “menyesal”, ketika masih bujangan cari cewek ditolak melulu. Tapi begitu menikah, justru banyak tawaran. Awas, itu godaan setan! Itu ujian antara iman dan “imin”. Percayalah, yang lama dan yang baru ibarat biskuit rasanya tetap sama saja! Bila memaksa ambil “biskuit” yang baru dibuka dari kalengnya, problem baru akan mengancam kehidupan dan penghasilan Anda.

Salah satu lelaki yang bingung masalah “biskuit” itu adalah Sigit, warga Surabaya. Baru setahun  menikah, eh .....di kantor ada cewek baru cantik nan seksi. Seakan lupa pada bini di rumah, diam-diam Sigit mengincar karyawati baru itu. Kebetulan Siti (26) ditaruh di bagian yang sama, tentu saja peluang untuk selaku dekat sangat terbuka. “Saya masih bujangan kok,” kata Sigit, bahkan siap testing dengkul segala.

Awalnya Siti menganggap Sigit guyonan belaka, ternyata serius. Rupanya dia ada filing juga, sehingga dia pun merespons cinta rekanan sekantor ini. Di sinilah Sigit merasa menyesal. Kenapa dulu waktu bujangan ditolak cewek sampai 3 kali. Sekarang, baru nembak sekali langsung dapat. Tapi lalu bagaimana dengan bini di rumah? “Ah nggak papa, kepepetnya harus poligami juga dibolehkan kok.” Begitu keputusan Sigit.

Mulailah dia pacaran dengan Siti. Gaya pacaran cewek-cowok milenial mana mau jika hanya makan dan dolan bersama. Minimal ya tidur barenglah! Dan itu benar-benar dilakukan. Di sebuah hotel, Sigit berhasil memetik kegadisan Siti yang ternyata demikian pulen dan menul-menul bak nasi rajalele (Jateng) atau mentik (Jatim) itu.

Baru beberapa kali menikmati “beras mentik”-nya Siti, tahu-tahu gadis itu hamil. Dengan sendirinya dia lalu minta pertanggunganjawab lelaki yang telah menyetrum dirinya beberapa kali. Dan ternyata Sigit memang bukan pria jantan, kecuali memiliki alat kejantanan belaka. Gara-gara dikejar Siti, langsung dia ghosting (menghilang) dari kantor.

Kepada istri di rumah Sigit mengaku dapat tugas luar kota untuk beberapa hari. Tentu saja Dewi istrinya percaya saja. Tapi nggak tahunya, 4 hari kemudian dia didatangi Siti dalam kondisi hamil sekitar 4 bulan. Dia cerita bahwa yang menghamili Sigit. “Maaf Mbak, Mas Sigit kala itu mengaku bujangan.....,” kata Siti.

Awalnya Dewi tak percaya pada omongan Siti, dikiranya hanya ulah orang mau nipu. Tapi karena ceritanya runtut, data-datanya pas, mau tak mau mengakui bahwa suaminya ternyata memang buaya darat tulen. Orang sudah berkeluarga mengaku bujangan. Spontan dia kecewa dan citra Sigit mendadak hancur di matanya. Untung belum punya anak sudah ketahuan belangnya.

“Gini saja Dik, saya cek dulu ke kantor. Kalau memang benar adanya, silakan ambil suamiku. Aku juga ogah punya suami macam dia.....” kata Dewi memberikan solusi. Sementara Siti pergi, dia  telpon suami. Tapi Sigit bersikeras tidak kenal dengan Siti. Malah dia menganggap wanita itu ngaku-ngaku untuk menipu. Sekali lagi dia menegaskan, keluar kota karena tugas dinas.

Semakin penasaran saja Dewi menghadapi teka-teki kehidupan ini. Di kantornya diperoleh informasi bahwa Sigit sudah beberapa hari ini tak masuk kerja tanpa keterangan sama sekali. Dan berdasarkan cerita istri Sigit tersebut lalu dikroscek pada Siti. Ternyata klop, bagaikan mur ketemu baut. Rupanya dia tak masuk kerja karena habis menghamili teman sesama kantor.

Dewi segera telpon suami, minta segera pulang dan langsung mari ke Pengadilan Agama untuk  bercerai. Kasihan Siti yang sudah hamil. Adapun pihak kantor, juga akan memecat Sigit. Sebab meskipun dia siap menikahi Siti, aturan kantor melarang suami istri kerja bareng. Kata bagian  personalia, ini tindakan yang pas dan terukur.

Berita Terkait

News Update