"Nama aplikasinya Blynk yang tersedia di playstore. Tapi memang aplikasinya beli termasuk tolls-tolls-nya," tuturnya.
Edi menyatakan, melalui aplikasi Blynk mengendalikan power ON dan OF, klakson, lampu sen, central lock, hingga Global Positioning System (GPS).
"Dikendalikan semua lewat aplikasi. Sementara alat-alatnya berada di rumah kendali yang berada di bagian mobil listrik. Semuanya berada disitu," sebutnya.
Edi menjelaskan, penggerak mobil listrik menggunakan Motor BLDC atau disebut dengan PMSM motor (Permanent Magnet Synchronous Motor).
"Untuk sistem keamanannya sama seperti mobil konvensional. Jadi ada alarm antisipasi untuk maling," terangnya.
Body Bekas
Edi menyatakan, proses pembuatan mobil listrik kendali smartphone berlangsung selama tiga bulan.
Proses itu sempat terkendala biaya.
"Kesulitan membuat mobil ini soal dana. Karena memakai uang pribadi tanpa ada donatur maupun lainnya. Makanya mobilnya belum sempurna," paparnya.
Saking kekurangan biaya, Edi menuturkan, body part mobilnya menggunakan barang bekas loakan.
Barang bekas itu dicari di beberapa tempat.
"Termasuk roda ban juga bekas loakan. Bapak saya usaha bengkel punya kenalan banyak loakan," sebutnya.