Dinkes Lebak Khawatir Tarawih dan Bukber Potensial jadi Klaster Baru Covid-19

Minggu 11 Apr 2021, 14:08 WIB
Kadinkes Lebak Triatno Supiono (yusuf permana)

Kadinkes Lebak Triatno Supiono (yusuf permana)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID – Pemerintah telah mengeluarkan aturan untuk memperbolehkan pelaksanaan salat tarawih berjamaah dan Buka Bersama (Bukber). Peraturan tersebut membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak khawatir akan adanya klaster baru penyebaran Covid-19 selama bulan Ramadan.

"Kita sendiri khawatir, tapi kita harapakan sih adanya penerapan protokol kesehatan (Prokes) dalam pelaksanaan sholat tarawih di lingkungan masjid itu," kata Kadinkes Lebak Triatno Supiono kepada Pos Kota, Minggu (11/4/2021).

Triatno mengatakan untuk menghindari adanya klaster baru, ia meminta agar para pengurus dewan kesejahteraan masjid (DKM) memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) saat salat tarawih berlangsung.

Pelaksanaan prokes yang perlu diterapkan oleh DKM ialah sebagai berikut:

  1. Mewajibkan setiap jamaah untuk memakai maker
  2. Membaawa peralatan sholat pribadi
  3. Membatasi kapasitas masjid hanya menjadi 50 persen dari kapastias penuhnya,
  4. Melakukan sterilsasi dengan penyemprotan disinfektan sebelum dan sesudah pelaksanaan solat tarawih.

"Idealnya adalah adanya jaga jarak antara para jamaah saat melakukan ibadah solat tarawih di masjid.  Saya kira penerapaan Prokes di Masjid Agung Al-A'raaf Rangkasbitung sudah memenuhi prokes, dan bisa di ikuti di masjid-masjid lain di pelosok daerah," terangnya.

Katanya, penerapaan Prokes itu juga perlu diterapkan di tempast makan atau cafe-cafe yang akan menjadi tempat bukber.

"Di cafe juga perlu diperketat prokes nya," katanya.

Walaupun sudah banyak orang yang divaksin Covid-19, namun ia mengimbau masyarakat untuk tidak abai dengan selalu menerapkan prokes guna melindungi diri sendiri, orang terdekat, bahkan keluarga dari paparan virus yang berasal dari negeri Cina itu.

"Intinya jangan sampai lengah, selalu terapkan 5 M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun,  menghindari kerumunan,  dan juga membatasi mobilitas, " pungkasnya. (kontributor banten/yusuf permana)

Berita Terkait
News Update