BU dokter Valerine, 28, memang aneh. Sudah punya suami polisi, kok masih mesum sama oknum Brimob; ini kan sama-sama polisi. Skandal ini terbongkar atas kelihaian Ny. Mariska, 50, mertua sang Brimob. Menantu celamitan ini segera dilaporkan ke atasannya dan bagaimana nasibnya tinggal menghitung hari.
Meski sama-sama bayangkara negara, korps Brigade Mobil atau Brimob memiliki tugas khusus dalam menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi. Utamanya mengatasi kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif. Tugas korps tersebut dilandaskan atas fungsi Brimob Polri sebagai satuan pamungkas Polri (Striking Force) yang memiliki kemampuan spesifik.
Tapi rupanya oknum Brimob bernama Briptu Robert, 33, ini kurang menjiwai akan tugas yang diembannya. Misi korpsnya untuk mengatasi kerusuhan, dia sendiri malah ngrusuhi (mengganggu) bini orang, yang sama-sama anggota Polri.
Kebetulan Ny. Valerine yang diganggunya itu seorang dokter. Maka bu dokter yang biasanya menyuntik pasien, kali ini justru “disuntik” oleh oknum Brimob dengan “jarum” yang bukan sekali pakai. Meski itu melanggar ketentuan WHO, tapi lembaga kesehatan sedunia itu tak bisa ikut campur tangan.
Kisahnya dimulai ketika Briptu Robert bertugas di Namlea, Maluku. Di sinilah dia berkenalan dengan dr Valerine yang tinggal di Lala, kawasan real estate di Namlea. Bu dokter ini memang cantik dan menarik. Bagi oknum Brimob ini, dr Valerine jadi lebih menarik lagi karena kondisinya sendirian di rumah, sementara suaminya bertugas di Baguala Ambon.
Karena sudah terpikat sedari awal, Robert langsung menganalisa bahwa bu dokter pasti kesepian karena jauh dari suami. Lupa bahwa sesama polisi dilarang saling menyakiti, Robert malah mencoba mendekatinya. Gila nggak, tugasnya korps mengatasi kerusuah, eh.....dia sendiri malah hendak ngrusuhi bini orang. “Tapi nggak apa-apa kok Bleh, yang penting sama-sama maunya,” kata setan mensuport.
Maluku sekarang kan sudah kondusif, tak seperti Maluku tahun 2000-an, sampai-sampai ungkapan Ambon Manise diplesetkan orang waktu itu menjadi: Ambon Paite. Karenanya sebagai anggota Brimob, Briptu punya banyak waktu untuk bisa ketemu dan melakukan pendekatan pada bu dokter.
Sebagai pengamat wanita, prediksi Robert tepat sekali. Setelah beberapa kali pendekatan lewat HP akhirnya dia diundang main ke rumahnya di wilayah Lala. Memang benar, di rumah itu bu dokter tinggal sendirian, sehingga sangat memungkinkan untuk berbuat hil-hil yang mustahal. Dan oknum Brimob ini memang sudah punya target ke sana, sesuai dengan rekomendasi syaitonirojiem.
Bila koalisi sudah berhasil dibangun, ke mana lagi tergetnya bila bukan eksekusi? Dan benar saja, bu dokter yang biasanya nyuntik pasien, kali ini “disuntik” langsung oleh Briptu Robert. Tak hanya sekali, sebab di lain kesempatan kembali bu dokter disuntik dengan jarum yang itu-itu juga tak pernah ganti. Mereka tenang saja, sebab bila terjadi edema (pembengkakan) di perut Valerine sudah ada yang jadi penanggungjawabnya.
Sialnya, sejak punya hubungan khusus dengan bu dokyer, Briptu Robert jadi dingin dan kurang perhatian pada bini di rumah. Ibarat sayur, sayur lodeh di rumah jarang disentuh karena ada rendang yang pedes menggigit. Gaji di suami juga tak lagi diterima utuh oleh sang istri. Maka istri Robert pun curhat sama emaknya, mengapa suaminya kok sekarang jadi dingin dan acuh pada istri.
Sang mertua Ny. Mariska diam-diam mengadakan penyelidikan. Hasilnya, dapat info bahwa mantunya memang punya WIL di kompleks Lala. Ke sanalah emak sayang anak ini. Kebetulan bu dokter ada di rumah, langsung saja ditodong dengan pertanyaan, “Kamu di sini tinggal sama siapa?”