Meski Ada Larangan, Animo Mudik Tetap Tinggi  

Sabtu 10 Apr 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi 'Meski Ada Larangan, Animo Mudik Tetap Tinggi.' (ucha)

Ilustrasi 'Meski Ada Larangan, Animo Mudik Tetap Tinggi.' (ucha)

MESKI telah diberlakukan larangan, namun animo masyarakat untuk mudik lebaran tetap tinggi sebagaimana hasil survei Kemenhub melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) pada Maret 2021.

Hasil survei menyebutkan  terdapat 11% responden atau sekitar 27,6 juta orang yang memilih tetap mudik meskipun ada pelarangan.

Kalau separonya yang riil mudik berarti ada sekitar 13,8 juta orang. Jika masing – masing membawa 1 juta rupiah, berarti ada sekitar 13,8 triliun rupiah uang yang akan ditebar ke desa – desa.

Ini tentu saja akan menambah geliat ekonomi di daerah tujuan pemudik karena adanya peningkatan belanja barang dan jasa. Kondisi semacam ini sangat dibutuhkan untuk memulihkan perekonomian hingga ke daerah pedesaan, sebuah situasi yang sangat dibutuhkan di era pandemi saat ini.

Ini mudik dari tinjauan pemulihan ekonomi nasional. Tetapi tidak demikian halnya dengan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Dari sejumlah libur panjang yang pernah terjadi sebelumnya terindikasi menambah kenaikan kasus positif cukup tinggi. Pasca libur panjang, rata – rata kenaikan kasus positif mencapai di atas 60 persen.

Kita paham, kenaikan kasus positif harian dalam 3 bulan terakhir, terus menurun. Terakhir rata – rata hanya di atas 4 ribu kasus per hari, sementara tingkat kesembuhan terus meningkat.

Data per hari Minggu (4/4/2021) misalnya angka kesembuhan mencapai 9.663  orang, sementara tingkat kematian yang terus menurun menunjukkan penanganan pandemi kian membaik.

Prestasi ini tak lain karena adanya keterlibatan peran serta masyarakat hingga ke level RT/RW dalam mencegah penyebaran virus corona. partisipasi aktif ini  didasari atas kesadaran untuk segera bisa keluar dari lingkaran bencana pandemi.

Masyarakat ingin segera leluasa dalam beraktivitas tanpa was – was lagi karena pandemi tiada lagi. Acara kumpul – kumpul sebagai karakter masyarakat kita dalam membangun kebersamaan dan kegotong royongan lebih dapat dimaksimalkan lagi.

Kepedulian sosial dalam membangun negeri dapat ditingkatkan lagi, tak hanya kuantitas dan kualitasnya, juga persebarannya. Itu yang menjadi kehendak seluruh warga  masyarakat di mana pun berada, apa pun status sosial ekonominya agar pandemi segera sirna dari negeri kita ini.

Berita Terkait

Indahnya Emas Permata

Selasa 13 Apr 2021, 09:45 WIB
undefined

Nasihat Jelang Puasa

Rabu 14 Apr 2021, 09:45 WIB
undefined

Enaknya Mudik di Jabodetabek

Rabu 14 Apr 2021, 06:30 WIB
undefined

Longgar, Tetapi Tetap Ketat

Kamis 15 Apr 2021, 06:30 WIB
undefined

Turunkan Minat Mudik Lebaran

Rabu 21 Apr 2021, 06:30 WIB
undefined
News Update