Jokowi Tinjau Pengungsi di NTT, Janji Bangun Rumah Rusak Milik Warga Secepatnya

Jumat 09 Apr 2021, 23:14 WIB
Presiden Joko Widodo saat mengunjungi pengungsi di Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur. (foto: istimewa)

Presiden Joko Widodo saat mengunjungi pengungsi di Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur. (foto: istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dalam kunjungannya ke Nusa Tenggara Timur (NTT),  Presiden Joko Widodo selain berkunjung ke Kabupaten Lembata, juga Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur. Kedua kabupaten tersebut yang terdampak paling parah saat bencana terjadi beberapa waktu lalu.

"Pemerintah akan merelokasi hunian warga ke lokasi yang lebih layak dan segera membangun rumah-rumah warga sesegera mungkin," demikian disampaikan Jokowi saat bersapa dengan pengungsi.

Bersama rombongan terbatas, Kepala Negara meninjau lokasi dan tempat pengungsian yang tepatnya berada di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng.

"Sore hari ini saya berada di Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, setelah pagi tadi saya juga meninjau di Kabupaten Lembata," ujar Jokowi.

Kepala Negara mengatakan, warga terdampak bencana di lokasi tersebut nantinya juga akan direlokasi ke wilayah baru yang akan ditetapkan kemudian oleh pemerintah daerah. Dalam hal ini, pemerintah pusat siap untuk segera membangun rumah-rumah baru bagi warga setempat.

"Lokasi yang ada sekarang ini akan kita relokasi yang nanti segera ditetapkan oleh Bupati dan Gubernur. Tapi yang jelas Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) siap untuk membangun rumahnya secepat-cepatnya," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut mengingatkan warga setempat yang saat ini tengah berada di pengungsian untuk tetap berdisiplin menegakkan protokol kesehatan.

"Hati-hati, (jalankan) protokol kesehatan. Semua pakai masker agar yang namanya Covid tidak semakin menyebar di mana-mana, utamanya di Nusa Tenggara Timur," tuturnya.

Berdasarkan data yang diterima dari Posko Bencana Nele Lamadike, per 8 April 2021 kemarin diketahui sebanyak 56 warga setempat meninggal, 34 orang mengalami luka-luka, dan 1 orang lainnya belum ditemukan. Di wilayah tersebut sebanyak 870 orang mengungsi di sejumlah titik pengungsian yang berada di sekitar lokasi.

Adapun sebanyak 48 rumah tercatat mengalami kerusakan dengan rincian 9 unit mengalami rusak berat, 9 unit lainnya rusak ringan, dan 30 unit rumah hanyut atau tertimbun longsor.

Sementara untuk Kabupaten Flores Timur secara keseluruhan, diketahui sebanyak 71 orang meninggal dunia dan 5 orang lainnya masih dalam pencarian.

Berita Terkait
News Update