SERANG, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 241 Sekolah SMAN SMKN dan SKh di Provinsi Banten dan 1.400 sekolah SMA sederajat swasta sedang bersiap melaksanakan pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru 2021 Juli mendatang.
Kebijakan rencana pembelajaran tatap muka itu merupakan hasil keputusan yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Tabrani mengatakan, pihaknya sudah mendorong setiap Kepala Cabang Daerah (KCD) Dindikbud Banten di delapan Kab dan Kota untuk melakukan simulasi pembelajaran tatap muka.
"Untuk sekolah mana saja yang akan dilakukan simulasi, itu menjadi kewenangan KCD di masing-masing daerah," ungkapnya, Kamis (8/4/2021).
Setelah simulasi ini selesai pada Mei mendatang, lanjutnya, maka target pembelajaran tatap muka pada bulan Juli bisa dilaksanakan dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat.
"Setiap sekolah wajib menyediakan fasilitas Prokes. Selain itu untuk teknis tatap muka tidak akan full dilakukan enam hari dalam seminggu, tapi hanya dua-tiga hari saja," ucapnya.
Lalu, tambahnya, untuk jumlah peserta didik yang melakukan tatap muka juga maksimal 50 persen dari jumlah siswa setiap kelasnya.
"Termasuk durasi belajarnya pun biasanya 6 jam, dikurangi antar dua sampai 4 jam. Terus materai pembelajarannya juga yang esensial pokok saja yang anak harus tahu," jelasnya.
Dijelaskan Tabrani, setiap sekolah juga diminta memberlakukan sistem pembelajaran blending learning (penggabungan antara offline dan online).
"Selanjutnya tenaga pendidik alhamdulillah sudah divaksin semua," tuturnya.
Akan tetapi, diakui Tabrani, semua rencana itu keputusan finalnya dari tim Satgas Covid-19 Provinsi Banten.