Program Bedah Rumah Mendapat Kritik, Walikota Jaktim: Itu Masukan dan Kebaikan Bagi Kami

Rabu 07 Apr 2021, 19:15 WIB
Rumah warga di kawasan Kampung Melayu, yang kini tengah dalam perbaikan dalam program bedah rumah. (foto: Mohamad Ifand.poskota.co.id)

Rumah warga di kawasan Kampung Melayu, yang kini tengah dalam perbaikan dalam program bedah rumah. (foto: Mohamad Ifand.poskota.co.id)

DUREN SAWIT, POSKOTA.CO.ID - Program bedah kampung yang dilakukan Pemprov DKI di kawasan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, mendapat kritik dari para anggota DPRD.

Meski begitu, Pemkot Jakarta Timur pun menilai apa yang disampaikan para anggota dewan sebagai masukan terbaik demi menata lingkungan.

Walikota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan, kritikan anggota DPRD DKI Jakarta terkait pembangunan puluhan rumah panggung sebagai sebuah masukan.

Bahkan itu juga sekaligus sebagai kebaikan untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya Jakarta Timur.

"Saya kira kritikan kan sehat, bagus buat kita. Kita nggak bisa menanggapi dengan kontra itu, nggak usah. Kita anggap kebaikan,” katanya, Rabu (07/04/2021).

Dikatakan Anwar, ada banyak kebijakan yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta dan mendapat kritikan. Namun hal itu tak berlangsung lama, dan bahkan kedepannya justru kini mendapat dukungan.

“Nanti setelah berjalan baru ada manfaatnya, dulu ketika busway ramai, ternyata setelah jalan, warga menikmati. Makanya sambil berjalan kita evaluasi sampai betul-betul sempurna,” katanya.

Sebelumnya anggota DPRD DKI Jakarta memberi kritik perihal pembangunan 40 rumah panggung di wilayah Kebon Pala RW 04, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

 Menurut krtua Fraksi PDI-P DPRD DKI, Gembong Warsono, pembangunan puluhan rumah panggung di lokasi rawan banjir itu bisa menimbulkan potensi kecemburuan sosial.

Pasalnya program hasil kolaborasi Baznas Bazis DKI dan Karya Bakti TNI itu, hanya menyasar kawasan rawan banjir tertentu yang bisa menimbulkan kecemburuan sosial dari daerah lain.

Mereka menilai, penanganan banjir seharusnya tidak dilakukan dengan meninggikan rumah warga, karena solusinya hanya bisa melalui normalisasi saja. (Ifand)

Berita Terkait

News Update