LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Banyaknya keluhan masyarakat mengenai pelayanan distribusi air bersih ada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Multatuli membuat H. Eko Prihandono salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerag (DPRD) Lebak geram.
Bagaiaman tidak, Ia yang merupakan wakil rakyat komisi II pada DPRD Lebak ini mengaku belakangan ini sering mendapatkan laporan keluhan dari masyarakat khususnya di Kecamatan Kalanganyar yang sudah seminggu lebih tidak terlayani oleh perusahaan plat merah itu.
"Sangat kecewa dengan menajemen yang amburadul, alasan yang klasik yaitu tentang pompa rusak," kata Eko kepada Pos Kota, Selasa (6/4/2021).
Menurutnya, kinerja manajemen PDAM itu tentunya sangat mengecewakan, padahal perusaahan plat merah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak itu sendiri pada tahun 2020 lalu sudah disetujui akan mendapatkan tambahan modal usaha sebesar Rp10 Milliar yang berasal dari APBD lebak tahun 2021.
"Padahal bulan September 2020 anggaran sudah di acc Rp. 10 M dari APBD, kurang lebih untuk pembelian pompa. Tapi masih saja kacau menjemen nya," ungkapnya.
Terlebih, katanya keputusan dari Direktur Utama pada PDAM Tirta Multatuli yakni Oya Masri yang kini mengundurkan diri itu merupakan keputusan yang tidak tepat diambil ditengah kondisi manajemen yang ambruladul ini.
Untuk itu, dia meminta agar Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya untuk segera mengambil keputusan dan mengevaluasi kenerja dari manajemen PDAM Tirta Multatuli itu.
"Bupati harus cepat ambil keputusan terkait Direktur PDAM yang mengundurkan diri padahal masa jabatannya itu masih 2 bulan lagi. Ada apa dengan Direktur PDAM. Harus diusut itu," katanya.
"Jangan sampai masyarakat yang menjadi korban karena manajemen yang ambruladul ini, " sambungnya.
Ia menegaskan, Komisi II DPRD Lebak sendiri sudah melayangkan surat panggilan kepada pihak manajemen PDAM itu.
"Hari kamis kita panggil manajemen PDAM berikur Direktur nya. Kita liat dulu laporan PDAM ke DPRD Lebak seperti apa, " tegasnya.
Sementara itu, warga Kampung Keong, Desa Cikatapis, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Harianto mengaku bahwa warga Keong sendiri sudah mengalami kesukitan air selama 8 hari terakhir, karena layanan distribusi air pada PDAM Tirta Multatuli mati.
"Sudah 8 hari layanan air mati, kita jadi kesulitan buat dapatkan air bersih," katanya.
Dirinya berharap, agar pihak manajemen PDAM agar bisa segera memperbaiki kerusakan yang menyebabkan distribusi air bersih untuk Wilayah Kecamatan Kalanganyar mampet.
Terpisah, Kepala PDAM Tirta Multatuli Cabang Kawaci Dede membenarkan bahwa adanya kerusakan pada pompa air yang menyebabkan layanan distribusi air bersih di Kecamatan Kalanganyar terganggu. Katanya, kini pihaknya tengah melakukan perbaikan.
"Alhamdulilah satu mesin distribusi sudah datang. Baru mau dipasang dan diujicoba. Mohon do'anya semoga lancar dan air dapat secepatnya mengalir normal," katanya. (kontributor banten/yusuf permana)
Warga Keong saat berebut bantuan air bersih. (ist)