Dengan kondisi tersebut, dalam menyikapi bencana, jangan lantas menyalahkan kondisi alam. Tetapi hendaknya menyatu dengan alam, bukan melawan alam dengan merusak lingkungan, melakukan penebangan liar, membangun infrastruktur tanpa mengabaikan amdal, mengeksploitasi alam demi kepentingan bisnis dan kekuasaan semata tanpa melihat akibatnya bagi keturunan anak cucu kita.
Mari bersahabat dengan alam sebagai upaya preventif mencegah risiko bencana.
Bersahabat berarti merawat, bukan merusak. Melestarikan, bukan membinasakan. Menumbuhkan, bukan menumbangkan. (*)