ADVERTISEMENT

Tokoh Perempuan Papua :KKB Rekrut Anak Putus Sekolah dan di Bawah Umur Untuk Tebar Teror

Senin, 5 April 2021 14:20 WIB

Share
Tokoh perempuan Papua Rehina Belau (tengah).(Ist)
Tokoh perempuan Papua Rehina Belau (tengah).(Ist)

PAPUA, POSKOTA.CO.ID –  Tokoh perempuan Papua Rehina Belau menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) merupakan salah satu dari tiga kelompok yang hingga saat ini masih menjadi musuh nyata bagi aparat TNI-Polri.

KKB kerap kali menebar teror dan ancaman kepada masyarakat serta mengganggu Kamtibmas khususnya di wilayah Kabupaten Intan Jaya.

 Saat ini ada tiga kelompok menjadi ancaman yang gangguan Kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya yaitu kelompok KKB, kelompok orang-orang stress serta kelompok anak Aibon atau anak putus sekolah,” ungkap Rehina Belau dalam keterangannya yang diterima dari Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya, Senin (05/04/2021).

 Dikatakannya, gerakan KKB sebenarnya dianggap sudah tidak murni menyuarakan perjuangan kemerdekaan seperti saat OPM masih ada.

KKB saat ini diduga hanya digunakan sebagai sarana kepentingan politik oleh sejumlah orang, ujar tokoh intelektual perempuan Papua itu.

 Ia menambahkan gerakan teror bersenjata oleh KKB selalu diikuti Front KKP atau Kelompok Kriminal Politik dan Klandestin dengan memanfaatkan media sosial.

Kelompok KKP, menurut Rehina, membuat narasi yang membangun ketidakpercayaan kepada pemerintah dalam upaya memenuhi kepentingan rakyat.

 Rehina menyebut, KKB saat ini sebenarnya tidak begitu banyak dan posisi sedang terjepit. Berbagai teror dilakukan untuk membangun kembali kekuatannya serta merekrut pemuda putus sekolah dan anak-anak di bawah umur.

 Rehina membeberkan bahwa ada tiga hal penting yang mengganggu Kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya, yang pertama adalah adanya pergerakan KKB karena mereka benar-benar merasa berjuang untuk Kemerdekaan Papua dan mereka juga sudah sumpah tanah dan sumpah alam.

Sedangkan kelompok orang stress, adalah kelompok intelektual yang ingin membangun Kabupaten Intan Jaya tetapi tidak mendapatkan posisi jabatan di pemerintahan. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT