ADVERTISEMENT

Gus Yaqut Minta Kemenag Merangkul Semua Umat untuk Mewujudkan Moderasi Beragama

Senin, 5 April 2021 15:04 WIB

Share
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Rakernas Kemenag. (foto: ilustrasi)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Rakernas Kemenag. (foto: ilustrasi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan Kementerian Agama (Kemenag) harus melayani semua agama, bukan hanya Islam saja.

"Kemenag harus menjadi kementerian yang melayani seluruh agama, bukan hanya Islam saja. Mindset ini harus dimilki seluruh jajaran Kemenag,” tegas Gus Yaqut panggilan akrab menteri agama di Jakarta, Senin (5/4/2021).

Itu disampaikan Gus Yaqut dalam sambutannya pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diikuti 705 jajaran Kemenag, Pejabat Eselon I Pusat hingga Kepala Kankemenag Kota/Kabupaten. Kegiatan itu dilakukan secara daring.

"Jadi saya meminta seluruh jajarannya untuk memperbaiki niat dan mind set," kata Gus Yaqut.

Gus Yaqut juga bercerita pertama kali berada di kementerian ini, dirinya bertekad untuk menjadikan agama menjadi inspirasi. Hal ini diperlukan untuk mewujudkan mandatori yang dititipkan kepada Kemenag.

“Saat saya ditunjuk sebagai Menteri Agama, menjadi pembantu Presiden Joko Widodo, beliau menitipkan beberapa mandatori, antara lain: pertama, moderasi beragama dan kedua, perbaikan tata kelola organisasi,” ungkap Gus Menteri.

Menag mengungkapkan penguatan moderasi beragama, menurut Menag, tidak hanya menjadi pekerjaan rumah Kementerian Agama, tapi seluruh bangsa Indonesia.

Menurut Menag, saat ini ada sebagian warga bangsa yang terjebak dalam dua titik ekstrem, kiri dan kanan, liberal dan konservatif.

“Dua titik ini ingin kita satukan dalam ruang yang bernama moderasi beragama,” kata Gus Menteri.

"Ini adalah sebuah ikhtiar untuk menjadikan pemahaman dan perilaku keberagamaan kita berada di tengah-tengah. Jadi tidak ekstrem kiri dan tidak kanan, tidak liberal dan tidak konservatif,” imbuhnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT