JATINEGARA, POSKOTA.CO.ID - Kasus tawuran yang terjadi di wilayah Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, yang mengakibatkan dua orang tewas, diduga karena ada penyusupan orang luar.
Juga, menyeruak dugaan, bentrok itu terjadi akibat adanya transaksi narkotika, sehingga dimanfaatkan para bandar.
Walikota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan, pihaknya menduga aksi tawuran yang terjadi pada Rabu (31/03/2021) lalu dimanfaatkan oleh bandar narkoba.
"Terkadang mohon maaf, terjadinya tawuran karena adanya transaksi narkoba. Saya khawatir saat tawuran itu dimanfaatkan bandar narkoba, kegiatan ini untuk kepentingan seperti itu," katanya, Sabtu (03/04/2021).
Menurut Anwar, sebelum tawuran yang mengakibatkan dua pemuda yakni Cahyadi dan Fajar meninggal, kasus serupa sering terjadi.
Aktivitas transaksi narkoba saat tawuran terjadi di wilayah Jatinegara itu pun sudah beberapa kali berhasil diungkap jajaran Polres Jakarta Timur. "Dugaan kami seperti itu, karena kasus itu sudah beberapa kali ditemukan," ujarnya.
Anwar menambahkan, sejumlah pengurus RT/RW di lokasi rawan tawuran juga pernah menyampaikan hal tersebut.
Dugaan tawuran dirancang para bandar narkoba sebagai kedok transaksi ke jajaran Polres Jakarta Timur.
"Kita lihat bibit tawuran ini dari mana awalnya, apa ada kepentingan-kepentingan lain. Diharapkan dari pihak kepolisian bisa mengusut tuntas. Karena tawuran ini sudah berkali-kali diingatkan," ujarnya.
Untuk itu, sambung Anwar, peran tokoh agama di lokasi-lokasi rawan tawuran sangatlah penting.
Hal itu juga untuk mengimbau para remaja agar tidak terlibat dalam tawuran atau jadi pemakai narkoba.