Diet Pegan: Antara Tren dan Risiko yang Mengikutinya

Sabtu 03 Apr 2021, 06:33 WIB
Dr. Rita Ramayulis. (ist)

Dr. Rita Ramayulis. (ist)

Efek samping

Melihat bahwa ada beberapa jenis makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi seperti susu, kacang-kacangan, biji-bijian bahkan makanan yang mengandung gluten seperti roti, maka Rita menjelaskan beberapa efek jangka panjang yang dapat diderita oleh orang yang melakukan diet pegan.

Menurut dia, mereka akan mengalami defisiensi (kekurangan) kalsium sebab  susu dan kacang-kacangan tak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam diet pegan.

Hal ini juga bisa membuat tubuh mengalami gangguan kesehatan tulang, gangguan kontraksi otot serta pembuluh darah.

Lalu juga rendahnya kandungan lemak tak jenuh bisa berdampak pada ketidakseimbangan kadar dalam darah meski diet pegan menekankan pada sayur dan buah sekalipun.

Selain itu bisa saja orang yang melakukan diet pegan mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah sebab rendahnya zat besi yang diserap oleh tubuh.

Lalu sedikit mengonsumsi makanan yang mengandung zinc efeknya bagi anak-anak bisa jadi gagal tumbuh sedangkan untuk orang dewasa terjadi kegagalan dalam pemulihan sel-sel tubuh.

Sementara dalam diet pegan, persentase mengonsumsi daging hanya 25 persen saja maka itu membuat kandungan lemak jenuh dalam tubuh cuma sedikit, sehingga hal itu sangat mungkin membuat keseimbangan kadar trigliserida darahnya terganggu dan bisa terkena penyakit dislipidemia.

Lanjutnya, kata Rita, dia tidak merekomendasikan diet pegan untuk diterapkan sebagai cara guna menurunkan berat badan.

Karena dala diet itu ada larangan terhadap konsumsi susu, kacang-kacangan, serta biji-bijian yang sebenarnya kaya akan zat gizi seperti protein, kalsium, zat besi, zin, lemak tak jenuh, dan beberapa mikronutrien lainnya.

"Jadi diet pegan berisiko untuk ketidakseimbangan zat gizi tertentu seperti kalsium, zat besi, zinc, yang semuanya itu akan mempengaruhi juga fungsi imunitas (kekebalan tubuh), jadi tidak disarankan. Artinya ini melanggar diet yang terkait dengan konsep gizi seimbang, jadi konsep gizi seimbang itu tidak ada larangan makanan apa pun semuanya harus dimakan untuk saling memberikan kontribusi untuk zat gizi, jadi kalau sampai menghilangkan kelompok biji-bijian, kelompok kacang-kacangan, ini jelas menyalahi aturan gizi seimbang,” pungkasnya. (cr02)

Berita Terkait
News Update