Potret Toleransi Antarumat Beragama di Ciputat Tangsel, Satu Keluarga Muslim Tinggal di Lingkungan Gereja

Jumat 02 Apr 2021, 20:10 WIB
Kesi, muslim yang bersama suami dan ketiga anaknya tinggal di lingkungan Gereja HKBP Ciputat, Tangsel. (foto: poskota/ridsha vimanda nasution)

Kesi, muslim yang bersama suami dan ketiga anaknya tinggal di lingkungan Gereja HKBP Ciputat, Tangsel. (foto: poskota/ridsha vimanda nasution)

Kesi beserta suaminya akhirnya diajak terlebih dulu untuk melihat tempat tinggal di lingkungan Gereja HKBP Ciputat. 

"Akhirnya saya sama suami memutuskan menerima tawaran pihak gereja. Sebab daripada bingung melihat anak kasihan tidak bisa sekolah kalau di terminal," sebutnya.

Kesi beserta suaminya mulai bekerja sebagai petugas bersih-bersih dan membantu saat ada ibadah perayaan hari besar umat Kristen.

Kesi mendapatkan upah gaji Rp1 juta setiap bulannya. Sementara Adiyanto mendapatkan upah gaji Rp3,7 juta setiap bulannya.

"Saya dan seuami merasa bersyukur banget ada kehidupan lebih baik dari terminal. Di sini, kami bisa menyekolahkan anak dari hasil uang kerja," sebutnya.

Toleransi Antarumat Beragama

Kendati memiliki kewajiban bekerja sebagai tukang bersih-bersih, Kesi mengaku pihak gereja tidak melarang jika dirinya bersama suami menunaikan ibadah salat.

"Saya juga bersyukur di sini pihak gereja tidak melarang kalau saya dan suami mau salat. Malah justru kalau sudah waktunya kami malah disuruh prioritaskan ibadah," paparnya.

Tidak hanya salat, Kesi menyebut, ibadah puasa juga selalu diberikan toleransi kala waktu berbuka puasa. 

"Sama kalau saat puasa menjelang buka sebelum magrib sudah diminta untuk istirahat atau lepas kerjaan. Bahkan kalau ada makanan halal mereka suka memberi. Kalau ada haram, mereka bilang maaf yah bu lagi ada makanan yang tidak sesuai beli saja di luar," sebutnya. (kontributor tangerang/ridsha vimanda nasution)

Berita Terkait

News Update