Makna di Balik Perayaan Paskah bagi Umat Kristiani

Jumat 02 Apr 2021, 22:12 WIB
Pendeta Juniaster Hutauruk Preses HKBP Distrik 21 Banten. (foto: luthfillah)

Pendeta Juniaster Hutauruk Preses HKBP Distrik 21 Banten. (foto: luthfillah)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Perayaan Paskah Jumat Agung bagi umat Kristiani dilaksanakan selama tiga hari, sejak Kamis (1/4/2021), Jumat (2/4/2021) dan Minggu (4/4/2021).

Untuk kemarin dan hari ini merupakan puncak perayaan Paskah kematian sang juru selamat manusia Yesus Kristus. Dalam momen ini, seluruh kaum Kristiani melakukan ibadah, doa serta memohon ampun atas segala kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.

"Baik itu dosa korupsi, menyebarkan berita hoaks atau melakukan kejahatan lainnya, di momen ini umat Kristiani memanjatkan ampun dan tidak akan mengulanginya lagi," kata Pendeta Juniaster Hutauruk Preses HKBP Distrik 21 Banten, Jumat (2/4/2021).

Ritual dalam perayaan Paskah ini hakikatnya sama saja dengan ibadah mingguan yang sering dilakukan, seperti ada nyanyi, berdoa dan ceramah.

Namun karena momentum saat ini adalah kematian Tuhan Yesus Kristus atau Paskah, sehingga doa dan ceramah yang lebih ditekankan kepada momentum itu.

"Nah, bukti kecintaan umat Kristiani itulah sekarang dilakukan oleh ummat Tuhan Yesus. Dengan cara beribadah dan berdoa supaya ke depan lebih baik lagi," ungkapnya.

Berdasarkan catatan sejarah, kematian Yesus Kristus Sang Juru Selamat Manusia terjadi pada abad ke-1 Masehi, diperkirakan antara tahun 30-33 M.

Menurut penanggalan Yahudi, Ia mati tergantung di atas Salib, tanggal 14 Nisan, beberapa jam sebelum hari Paskah Yahudi dirayakan, yakni tanggal 15 Nisan, dimulai pada sekitar pukul 18:00 saat matahari terbenam di Yerusalem.

Hukuman mati dengan disalibkan dijatuhkan atas perintah Gubernur Kerajaan Romawi untuk Provinsi Yudea, Pontius Pilatus, berdasarkan laporan para pemuka agama Yahudi saat itu bahwa Yesus Kristus mengaku sebagai Raja orang Yahudi. 

"Hari Minggu besok juga ibadah seperti biasa, tapi secara khusus tentang kebangkitan Isa Al-Masih atau Tuhan Yesus Kristus dari kematiannya yang dipercaya orang Kristen," ucapnya.

Pada momen kebangkitan ini, lanjutnya, seluruh kaum Kristiani memanjatkan doa dengan beribu harapan akan masa depan yang lebih baik lagi, sebagaimana kebangkitan Yesus dari kegelapannya.

Berita Terkait
News Update