LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Hanyutnya jembatan sementara yang berada di Kampung Muhara, Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak oleh terjangan arus sungai Ciberang ternyata bukan kali ini terjadi.
Namun, diketahui jembatan sementara yang terbuat dari papan kayu berukuran beberapa meter itu sudah beberapa kali hanyut.
Hal itu tentunya meresahkan warga sekitar, karena akses jalan mereka terputus dan perlu menempuh jalur yang lebih jauh jika ingin menuju Rangkasbitung.
Atas hal itu, Kepala Desa Ciladaeun, Yayat Dimyati mengatakan, kini pihaknya menagih janji pemerintah yang akan memperbaiki akses jalan, termasuk pembangunan kembali jembatan permanen yang telah putus pasca-diterjang banjir bandang pada awal tahun 2020 lalu.
Menurutnya, jika dibiarkan saja hal ini akan berdampak pada ekonomi warga.
"Pemerintah hanya terus berjanji, namun hingga kini tidak kunjung dibangun jembatan permanen. Hanya jembatan sementara saja," kata Yayat saat dihubungi Poskota.co.id melalui telepon selulernya, Kamis (1/4/2021).
Yayat mengungkapkan, warga Desa Ciladaeun sendiri sudah pernah melakukan patungan untuk membangun sendiri jembatan permanen secara swadaya, tidak melibatkan unsur pemerintahan.
"Kami dulu pernah patungan, dan siap untuk membangun. Namun tidak jadi, karena katanya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan membangun jembatan itu pada tahun 2021 ini," ungkapnya.
Dirinya berharap, di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, pemerintah daerah maupun pusat, tidak melupakan nasib warga di Lebak Gedong, khususnya Ciladauen yang masih dalam tahap pemulihan akibat bencana tersebut.
” Kami harap pemerintah segera memperbaiki fasilitas yang rusak dan membantu memulihkan kembali kondisi perekonomian warga setempat,” kata dia.
Hal senada disampaikan oleh Suhandi, warga sekitar. Dirinya berharap pemerintah tidak hanya berjanji, namun segera membangun akses jalan berupa jembatan permanen yang menghubungkan Kecamatan Lebak Gedong dengan Cibeber ini.