SERANG, POSKOTA.CO.ID – Jaringan terorisme yang berafiliasi kepada ISIS kini sudah mulai menyasar kaum milenial, karena dinilai paling mudah untuk disusupi ajaran radikalisme.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten Amas Tajudin mengatakan, di era digital terbuka seperti ini pemanfaatan jejaring Media Sosial (Medsos) kerap dijadikan sebagai media untuk melakukan propaganda dengan berbagai dalih.
"Mereka menyusup ke berbagai kelompok dan Organisasi Masyarakat (Ormas) terbuka melalui situs-situs mereka, merekrut simpatisan pejuang khilafah yang berujung pada radikal terorisme," ujarnya, Kamis (01/04/2021).
Oleh karena itu, lanjutnya, kepada seluruh orang tua agar senantiasa mengawasi putra-putrinya dalam bermain Medsos dan online agar tidak terpapar paham teroris.
"Lalu kepada aparat penegak hukum agar tidak ragu melakukan tindakan tegas. Bahkan kepada siapapun yang sudah terindikasi terpapar yang seringkali ditemukan juga di kelompok ASN atau pegawai pemerintah, BUMN, dan Kementerian," ungkapnya.
Kemudian kepada masyarakat, agar tidak mudah terprovokasi oleh kelompok radikal terorisme yang kerapkali terlihat menebar ujaran kebencian kepada pemerintahan yang sah dan tokoh tokoh ormas yang moderat berdasarkan idiologi Pancasila.
"Terakhir saya mengingatkan kepada pimpinan partai politik atau aktivis partai politik agar tidak menyebarkan provokasi intoleransi faham khilafah dan anti Pancasila yang memanipulasi narasi dalil dalil agama untuk tujuan meraih kekuasaan politik dan partai," jelasnya.
Menurut Amas, serangan teroris yang menembus Mabes Polri (31/03/2021) lalu, yang dilakukan seorang diri oleh pelaku berjenis kelamin perempuan, adalah bukti bahwa kelompok radikal terorisme itu ada dan nyata, bukan rekayasa dan hayalan, serta bukti telah menyasar semua kelompok usia dan jenis kelamin.
Pelaku serangan teroris tersebut telah teridentifikasi adalah perempuan kelahiran tahun 1995 merupakan generasi milenial telah terpapar radikal terorisme, diduga merupakan jaringan jihadis nusantara yang berafiliasi kepada kelompok pejuang khilafah.
"Diketahui para pengasong khilafah berafiliasi ke ISIS berasal dari organisasi terlarang msupun individual, sudah tersebar meluas dan sangat memprihatinkan termasuk generasi milenial terpapar intoleran radikal terorisme meluas di Provinsi Banten," tegas Amas. (kontributor banten/luthfillah)