ADVERTISEMENT

Dosen Kasih "Kuliah" di Hotel Mahasiswanya Fakultas Apa?

Kamis, 1 April 2021 07:33 WIB

Share
Ilustrasi Nah Ini Dia edisi 'Dosen Kasih Kuliah di Hotel Mahasiswanya Fakultas Apa?', Kamis (01/04/2021). (Ucha)
Ilustrasi Nah Ini Dia edisi 'Dosen Kasih Kuliah di Hotel Mahasiswanya Fakultas Apa?', Kamis (01/04/2021). (Ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

NAMANYA dosen, beri kuliah pastilah di kampus. Tapi Ny, Wahyuni (28), dari Jakarta ini sangat beda. Pamit suami mau mengajar, tapi ternyata “dihajar” di kamar hotel oleh si berondong Fredy (21). Berkat laporan “detektif swasta” yang disewa Broto (35), skandal istrinya itu segera terungkap dan diadili.

            Berondong itu makanan anak kecil, tapi wanita dewasa banyak juga yang suka. Tapi jangan salah, berondong di sini bukan terbuat dari ketan atau jagung (popcorn), melainkan sosok anak muda yang lebih muda ketimbang pasangan wanitanya. Tugas si berondong mengobati rasa dingin dan sepi yang diderita pasangannya. Dia memang selimut hidup yang selalu memberi kehangatan malam.

            Fredy adalah salah satu anak muda milenial yang masih begitu kenyal. Cowoknya ganteng, body sangat atletis, layak jadi tentara. Pekerjaannya tak begitu jelas, apakah masih kuliah (mahasiswa) atau bekerja di kantoran. Namun demikian dia tak pernah kekurangan finansial, karena selalu dijamin oleh Ny. Wahyuni, yang pekerjaan sehari-harinya jadi dosen PTS.

            Dia inilah yang selalu memberikan kepuasan batiniah pada Bu Dosen. Wahyuni sebetulnya juga punya suami yang masih aktif, hanya saja kurang bisa memuaskan gairah dan dahaga asmaranya. Maklumlah, Broto, juga lelaki sibuk oleh rutinitas kerja sehari-hari. Berangkat pagi, pulang sudah malam. Begitu pula istrinya, sibuknya luar biasa. Makanya di malam hari mereka lebih banyak tidurnya, sampai Broto lupa meniduri istrinya.

            Ketika hal itu menjadi sebuah rutinitas, Wahyuni lama-lama kesepian juga, karena jarang disentuh. Mengharapkan ke suami rasanya kecil kemungkinannya bisa mengubah keadaan. Dia memang suami yang rajin bekerja. Pulang pukul 21.00 hampir setiap hari. Meski dia bukan menterinya Presiden Jokowi, Broto memang punya moto: kerja, kerja, kerja......! Sampai kemudian lupa mengerjai bini.

            Adalah Fredy, anak muda ganteng yang benar-benar hadir sebagai cowok milenial. Begitu Wahyuni kenal cowok tersebut langsung kesengsem. Rupanya kesengseman itu tak bertepuk sebelah tangan, meski si cowoknya lebih muda beberapa tahun. Kalau pinjam istilah sekarang, Fredy siap dijadikan brondong karena dia punya kelebihan dalam soal “si entong”.

            Sejak kenal Fredy, dosen Wahyuni jadi demen menciptakan kebohongan publik. Pamit suami katanya mau mengajar, tapi sesungguhya hendak “dihajar” oleh Fredy di ranjang hotel. Aneh kan, katanya dosen tapi memberi “kuliah”  pada “mahasiswa”-nya kok bukan di kampus, tapi di ranjang hotel. Memangya ada mata kuliah “Pengantar Ilmu Tidur?” Coba, kampusnya di mana dan apa pula jurusan dan fakultasnya?

            Lama-lama Broto mencium ketidak beresan perilaku istrinya. Diam-diam dia minta tolong Handoko, 33,  teman kepercayaannya untuk menjadi detektif Poirot seperti dalam cerita-cerita kriminal karya Agatha Cristie. Demi pertemanan, meski tanpa dibayar Handoko siap-siap saja.

            Seperti lazimnya detektif, Poirot made in Jakarta ini selalu membuntuti kepergian Wahyuni. Tak sampai begitu lama, sudah terlacak bahwa Fredy adalah biangkeroknya. Dia adalah sahabat dari ipar Broto sendiri. Tentu saja ipar Broto ini tak menduga bahwa sahabatnya punya kelakuan seperti itu, menyerobot “aset” orang lain tanpa sepengetahuan yang empunya.

            “Poirot” hidung pesek itu segera mengontak Broto bahwa jam sekian hari ini di hotel ini, Fredy-Wahyuni akan berkencan ria. Dan ketika informasi itu ditindakklanjuti dengan penggerebekan, ternyata benar adanya. Maka pasca penggerebekan Fredy dan Wahyuni diserahkan ke polisi dan pada akhirnya sampai juga ke pengadilan.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Redaksi
Editor: Winoto
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT