Surat Wasiat Pelaku Teror di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri Miliki Kesamaan, Satu Jaringan ISIS?

Rabu 31 Mar 2021, 23:47 WIB
Ilustrasi pelaku terorisme (Foto: Indiandefencereview/Ilustration)

Ilustrasi pelaku terorisme (Foto: Indiandefencereview/Ilustration)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sepekan terakhir masyarakat Indonesia dihebohkan oleh aksi terorisme yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) dan di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (31/3/2021).

Dari kasus pengeboman di Gereja Katederal Makassar dan Mabes Polri Jakarta, ternyata menyimpan adanya kesamaan yakni sama-sama meninggalkan secarik surat wasiat.

Dalam surat wasiat yang ditulis oleh salah seorang pelaku bom bunuh diri Katedral Makassar berinisial L (26) meninggalkan surat wasiat untuk orangtuanya dan menyatakan siap untuk mati syahid.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by POSKOTA (@poskota.co.id)

"Saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati syahid," tukas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mapolda Sulsel, Senin (29/3/2021).

Sama halnya dengan pelaku L, ternyata pelaku teror di Mabes Polri, Jakarta Selatan yakni ZA (25) juga meninggalkan secarik surat wasiat yang mana intinya berisi tentang pesannya untuk orang tuanya dan siap mati syahid.

"Kita temukan saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di Whatsapp grup keluarga bahwa yang bersangkutan pamit," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rabu (31/3/2021).

Pelaku berinisial L diketahui merupakan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terafiliasi dengan ISIS dan juga diketahui pernah terlibat aksi teror di Filipina.

Sedangkan pelaku ZA merupakan lone wolf yang berlandskan ideologi ISIS. Bahkan, ia sempat mengunggah sejumlah tulisan terkait dengan perjuangan jihad dan bendera ISIS di akun Instagram pribadinya. (cr03)

Berita Terkait

Mengapa Perempuan?

Kamis 01 Apr 2021, 06:01 WIB
undefined

News Update