ADVERTISEMENT

Pakar Psikologi Forensik: Aksi Terencana Untuk Bunuh Diri di Mabes Polri

Rabu, 31 Maret 2021 20:52 WIB

Share
Reza Indragiri. (ist)
Reza Indragiri. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menilai, aksi serangan terduga teroris terhadap polisi sudah terencana, di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021). 

Menurutnya, serangan tersebut terindikasi merupakan aksi terencana pelaku untuk bunuh diri. 

"Jadi bukan nekad. Saya justru membayangkan bukan hanya serangan terencana, tapi sekaligus aksi terencana untuk bunuh diri," ujarnya kepada Poskota, Rabu (31/3) malam.

Reza menuturkan, pendapatnya tersebut bukan untuk menjadikan polisi sebagai korban dalam peristiwa itu.

Tapi, aksi serangan itu sudah dikaji matang oleh pelaku.

"Pelaku pasti bisa membayangkan risiko yang akan dia hadapi saat menyerang di pusat jantung lembaga kepolisian," ungkapnya.

Reza juga mempertanyakan apakah setiap serangan termasuk penembakan terhadap polisi bisa disebut sebagai aksi teror?

Menurutnya, jika mengacu "The Serve and Protection Act" di Amerika Serikat, serangan terhadap aparat penegak hukum disebut sebagai hate crime, bukan teroris

"Di Indonesia boleh beda, tentunya. Penyebutan hate crime menunjukkan bahwa pelaku penembakan yang menyasar polisi tidak serta-merta disikapi sebagai (terduga) teroris," ungkapnya.

Dia menambahkan, membutuhkan cermatan spesifik kasus per kasus untuk memprosesnya secara hukum dengan pasal yang tepat sekaligus menangkal kejadian berikutnya secara tepat sasaran.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Sumiyati
Contributor: (ridsha Vimanda Nasution/kontributor Tangerang)
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT